Kajian Asrama Al Uswah MAN 1 Sleman, Tanda Kehidupan di Tulang Ekor
Agama | 2022-02-05 15:04:58Substansi dari ajaran islam adalah berusaha untuk membuat orang lain bahagia. Ingkar janji pasti membuat orang lain kecewa. Ini sesungguhnya pesan substansi dari Q.S Al-Baqarah: 27.
Hal tersebut disampaikan Drs.H.Soir,M.S.I, Kepala Madrasah (Kamad) ketika menyampaikan materi kajian Jumat. Kajian yang diselenggarakan di Asrama Al Uswah MAN 1 Sleman, Jumat (4/2/2022). Kajian Jumat merupakan salah satu program kerja asrama ini wajib diikuti semua siswa yang tinggal di asrama sejumlah 60 siswa.
“Maka dalam kehidupan ini hendaklah senantiasa memberikan harapan kebahagian. Kebahgiaan yang sesungguhnya adalah ketika kita dapat membahagiakan orang lain. Senang melihat orang lain senang , Sedih melihat orang lain sedih. Jangan senang melihat orang lain sedih. Sedih melihat orang lain senang, apalagi senangnya membuat orang lain sedih,” papar Kamad
Seain itu , ia menjelaskan bahwa tanda-anda kehidupan itu berada di tulang ekor. “Adalah Ibrahim al-Baijuri dalam kitab Tuhfatul Murid, Hasyiyah Jauharut Tauhid, menjelaskan bahwa ketika seseorang meninggal dunia, maka seluruh jasadnya hancur, kecuali bagian tulang ekor (brutu). Sedangkan teori atomistik Asy’ariyah menyatakan ketika Allah menciptakan atom suatu tubuh, Dia juga menciptakan aksiden-eksiden yang membuatnya ada. Pada momen otom ini musnah, dia menggantinya dengan atom yang sama, dengan menciptakan aksiden-aksiden yang sama pula,”lanjutnya.
“Teori atomistik Asy’ariyah ini, sejalan dengan pemikiran al-Baejuri dalam menjelaskan hari kebangkitan, kedua berada pada titik temu, bahwa ‘sisa’ tulang ekor (brutu) itu merupakan eksistensi atom dan aksiden-aksidennya, yang kala ketika Allah membangkitan manusia, tinggal menghidupkan kembali atom dan aksiden-aksidennya,” pungkasnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.