Akankah Aplikasi WhatsApp Berahir Tragis Sama Seperti Aplikasi BBM (BlackBerry Mesenger)
Teknologi | 2022-02-04 20:56:29Beberapa tahun yang lampau, BlackBerry Messenger merupakan layanan messaging favorit, bahkan sampai saat WhatsApp muncul pun masih banyak digunakan. Akan tetapi lambat laun, keperkasaan WhatsApp membuat BBM tutup permanen. Akankah sejarah berulang di mana WhatsApp nanti mengalami nasib serupa?
BBM berhenti beroperasi di 31 Mei 2019 karena sudah ditinggalkan penggunanya. Dalam sejarahnya, BBM pernah jadi layanan messaging idola, salah satu tulang punggung ponsel BlackBerry di masa kejayaannya.
BBM dilahirkan BlackBerry sewaktu perusahaannya masih bernama Research in Motion (RIM). Tepatnya pada 1 Agustus 2005, pada permulaan ketenaran BlackBerry.
Pada tahun 2015, masih ada 190 juta pengguna BBM di seluruh dunia. Sayang seiring berjalannya waktu, popularitas BBM malah makin tersaingi, terutama oleh WhatsApp.
Saat ini, WhatsApp adalah aplikasi messaging terpopuler di dunia, dengan 2 miliar pengguna aktif, masih sangat jauh di atas pesaing semacam Telegram atau Signal. Induknya pun amat kuat, yaitu Facebook. Beberapa pakar pun coba menganalisa apakah WhatsApp nantinya bisa tersalip atau memudar popularitasnya layaknya BlackBerry Messenger.
Pendapat lain menilai sulit bagi WhatsApp untuk dikalahkan. “Akan sulit bagi para rival untuk mematahkan kebiasaan user dan WhatsApp akan terus menjadi salah satu platform messaging yang paling populer dan paling luas digunakan,” cetus Craig Chapple selaku Mobile Insight Strategist di Sensor Tower.
“Akan menarik untuk melihat apakah tren yang terjadi belakangan ini akan menetap atau para user akan kembali pada apa yang mereka ketahui (WhatsApp),” tambahnya.
Tapi yang jelas aplikasi WhatsApp yang terbaik pada masa saat ini adalah aplikasi GB WhatsApp maka wajiblah bagi kalian untuk menggunakan aplikasi ini.
Klik link download disini untuk menggunakan aplikasi GB WhatsApp.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.