Kirana Gadis Penatap Awan (9)
Sastra | 2022-02-03 21:13:43klise sekali alasanmu
demi bakti kepada orang tua
kau rela disandingkan dengan pria
yang pura-pura kau puja
padahal hatimu merana, terpaksa menerima
kau simpan rapat lara di dada
kau paksa bibirmu tersenyum
seraya membendung air mata
agar tak tumpah di depan pria
yang bukan cita cinta yang kau damba
telah kucoba mengubur rasa cemburu
ketika tersiar kabar kau katakan,
“telah kuselipkan surat indah bagi imamku
di bantal pernikahanku”
meskipun kutahu itu hanya sandiwara
semuanya kau lakukan terpaksa
demi bahagia pria yang tak pernah kau damba
aku resah, aku gelisah...
mendengar kabar nan benarnya pasti
kini kata-kata itu terngiang kembali
rasa sepi, perih, dan lirih kembali menyelimuti
salahkah aku masih mengagumimu
salahkah aku masih menyimpan rasa rindu
sungguh aku tak mampu melupakanmu
tak mampu menghapus bayangmu
Bersambung
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.