Kirana Gadis Penatap Awan (7)

Sastra | Friday, 28 Jan 2022, 14:20 WIB
semalam aku merasa kehilangan
kau pergi tanpa berpamitan
aku mencarimu ke bukit harapan
tempat kau biasa menatap awan
yang kudapatkan hanya awan kesepian
aku berlari
ke lembah tempatmu menyepi
untuk menulis puisi
yang kutemukan hanyah gemercik air
dan senandung jangkrik bernyanyi
suaranya terasa duri menyayat hati
aku berlari
ke surau tempatmu mengadukan
keluh kesah kehidupan
aku hanya menemukan lusuhnya sajadah
terjatuh di atas tanah
aku berlari dan terus berlari
yang kutemukan hanya sobekan-sobekan kertas
berisi puisi, jelas
ungkapan peri yang menjadi duri di hati
di ujung puisi, kau katakan
biarkan aku sendiri
aku ingin tetap memandang indahnya awan
entah sampai kapan
cinta dan asamu sangat aku hargai
untuk menjadi imamku di depan
cinta dan asamu akan tetap aku simpan
maafkan aku yang pergi tanpa berpamitan
bukan karena aku membencimu
tapi aku takkan tega melihatmu
melambaikan tangan
