Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Institut Daarul Quran

Dua Waktu Istirahat Yang Baik dan Buruk Menurut Islam

Eduaksi | 2022-01-27 15:55:21

Setelah melakukan aktivitas sepanjang hari, tubuh kita baik dalam maupun luar pasti membutuhkan istirahat. Salah satunya adalah tidur, dengan tidur tubuh akan mendapatkan kembali energi yang sudah habis.

Menurut ajaran Islam, tidur sangat penting untuk menjaga tubuh agar tetap sehat sehingga tidak mengganggu urusan ibadah dan yang lainnya. Namun ternyata ada jam tertentu yang disarankan untuk tidur, Berikut daftarnya:

1. Tidur di Awal Malam

Waktu yang baik saat tidur menurut Islam adalah di awal malam atau setelah melakukan ibadah Sholat Isya’. Hal ini sesuai dengan yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW, “Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa tidur. pada awal malam dan bangun pada akhir malam, lalu shalat.” (HR. Bukhari Muslim).

2. Tidur di Jam Siang

Dalam pandangan Islam, tidur siang dianggap waktu yang baik saat istirahat. Ini diungkap oleh HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb dalam Ash-Shahihah no. 1637: isnandnya shahih.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.”

Qailulah yang dimaksud disini tidak harus selalu tidur bisa juga cukup dengan istirahat pada siang hari walaupun tidak tidur. Maka bisa disimpulkan qailulah berarti tidur atau istirahat yang dilaksanakan pada siang hari. Waktunya sekitar 20-30 menit sebelum dzuhur.

Namun dibalik adanya anjuran waktu untuk tidur, tentu ada larangan waktu tidur yaitu:

1. Hailulah

Hailulah ialah tidur setelah sholat Subuh. Tidur jenis ini dilarang karena dapat menghalangi kita dari rezeki yang Allah turunkan pada pagi hari. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu telah selesai shalat Subuh janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (HR. Thabrani).

2. Ailulah

Ailulah ialah tidur yang dilakukan setelah melaksanakan shalat Ashar. Tidur jenis ini dapat memicu berbagai penyakit. Di antaranya sesak napas, gelisah, dan murung. Selain itu, tidur setelah ashar juga menyebabkan jam biologis kita terganggu serta memungkinkan terlewatnya waktu shalat maghrib.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image