Tebar Spirit Berniaga, Muchlas Rowie Ajak Masyarakat Maknai Perjalanan Bisnis Nabi Muhammad SAW
Agama | 2022-01-25 04:54:07(Selasa, 18/01/2022) Pimpinan Wilayah Aisyiah Jawa Barat menyelenggarakan kembali kegiatan rutin Gerakan Subuh Mengaji Aisyiah (GSM).
Dilansir melalui TVMu, diketahui GSM pada tanggal 18/01/2022 mengusung Tema 'Perjanalan Bisnis Nabi SAW' dan diselenggarakan secara daring serta dihadiri oleh lebih dari 976 Mustami' lokal Jawa Barat dan lintas Provinsi Se-Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Narasumber dalam kegiatan GSM tersebut adalah Muchlas Rowie. Beliau merupakan Founder Monday Media Group sekaligus Penasihat Gerakan Subuh Mengaji Aisyiah Jawa Barat yang terhitung telah konsisten berjalan sebanyak 531 sesi .
Dalam pengantarnya, Muchlas Rowie mengetuk pintu hati audiens dengan merefleksikan kesempatan waktu subuh ini sebagai keberuntungan sangat berharga bagi setiap mereka yang secara istiqomah berada di jalan Allah, salah satunya rutin mengikuti pengajian di kegiatan GSM ini. Mengingat hidayah merupakan perogratif Allah SWT.
Muchlas mengatakan tema 'Perjalanan Bisnis Nabi Muhammad SAW' dalam kegiatan GSM ini akan dikupas Melalui 4 Sesi diskusi yang berlanjut di sesi GSM lainnya, diantaranya : (1) Perjalanan Bisnis Sebelum diangkat sebagai Rasululullah, (2) Perjalanan Bisnis setelah Nabi dan Rasul , (3) Pewarisan Nilai Bisnis kepada Sahabat , (4) Bisnis dalam Islam.
Dalam Sesi GSM kali ini, Muchlas menerangkan Perjalanan Bisnis sebelum diangkat sebagai nabi & Rasul.
Berangkat dari do'a Nabi Ibrahim A.S yang termaktub dalam Q.S Ibrahim (14) : 37 :
رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ 37.
Artinya : “Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Muchlas menuturkan bahwa ayat tersebut memberikan gambaran mengenai fenomena khusus perniagaan di jazirah arab. Diantaranya adalah kondisi kawasan arab yang kering, berbatu dan berpasir, tidak ada hasil pertanian yang dapat dipetik serta kaum Quraisy yang memiliki akses khusus untuk membuka perdagangan di makkah dikarenakan suku Quraisy merupakan penjaga ka'bah.
Selain itu, beliau menrunutkan silsilah keluarga Nabi SAW yang merupakan pedagang Masyhur dengan masing-masing capaian yang dimilikinya. Seperti Qushai Ibn Kilab yang meruapakan Tokoh yang membuka jalur perdagangan di Mekkah, Serta Hasyim Ibn Mannaf yang merupakan kakek buyut dari Nabi Muhammad SAW.
Saat menerangkan silsilah keluarga Nabi Muhammad SAW muchlas menjelaskan karakter dermawan yang dimiliki oleh Hasyim Ibn Manaf.
"Hasyim dalam kisahnya memiliki karakter dermawan, dalam sebuah kisah diceritakan saat musim paceklik hingga terjadi kelaparan, dia pergi mmenuju syam. Sepulangnya dari syam dan tiba di makkah, Hasyim tidak menjual gandum tersebut. Melainkan membagikan gandum yang telah dialah menjadi roti dan sekian banyak sembeilhan kepada masyarakat" Tutur Muchlas.
Disamping silsilah, mukhlas mengajak audiens merekam ulang fase perjalanan Nabi Muhammad SAW yang terbagi menjadi beberapa fase, yakni 8 - 12 Tahun sebagai pengembala. 12 - 39 berdagang. Serta 40 - 63 Tahun sebagai fsse kenabian.
Melalui uraian fase tersebut Muchlas memandang Kemandirian Rasulullah terbangun sejak tidak dirawat oleh kedua orangtua dan kakek nya .
"Bayangkan, sejak itu para saudara di tempat ia dirawat tidaklah sedikit, Nabi Muhammad SAW saat itu merasa sungkan ketika makanan yang dipotong menjadi beberapa bagian terkadang tidak mampu mencukupi untuk dimakan bersama-sama" Jelas Muchlas
" Didorong oleh kondisi tersebut, disitulah Muhammad memutuskan untuk mengembala serta mengikuti jejak pamannya untuk berdagang" Lanjutnya.
Dalam menyambung materi tersebut, Muchlas melanjutkan diskusi dengan sebuah pertanyaan.
"Lantas, dari mana Modal Muhammad SAW untuk Berdagang?"
Ia menjelaskan bahwa modal integritas yang membawa Nabi Muhammad SAW menjadi pedagang yang ulung.
"Selain Integritas, Kecakapan dan keberanian untuk bergaul dengan para pedagang Masyhur menjadikan ia memiliki bekal pembelajaran tentang konsep berdagang para saudagar" Ucapnya.
"Salah Satu Tokoh pebisnis yang dicari serta diajak berbicara adalah Hayyan" Lanjut Muchlas
Core values yang dikenal sebagai konsep bisnis pada masa modern nampaknya telah melekat dan diimplementasikan lebih dulu pada perilaku bisnis yang dijalankan oleh Muhammad SAW. Terutama dalam sisi safety & morality.
Dalam kesempatan tersebut, Wawan Sugiarto memberikan tanggapan atas materi tersebut dengan mengatakan
"Sudah menarik dan mendapat gambaran yang jelas, terutama dari segi kultur dan lingkungan yang membentuk jiwa berdagang Rasul SAW" ucap Wawan.
Melalui pernyataan Wawan tersebut, Muchas memberi tanggapan.
"Memang jika meminjam berbagai istilah dalam buku 7 Habit karya Stephen Covey. Disana kita akan menemukan relevansi mengapa kultur dan lingkungan menjadi bagian yang membentuk jiwa seseorang" Tambah Muchlas.
Selain itu, Ia Kurniati sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiah Jawa Barat turut mengapresiasi atas dedikasi Muchlas Rowie yang telah berkenan terlibat langsung dalam gerakan GSM PWA Aisyiah Jawa Barat.
" Bapak - Ibu , Kang Muchlas ini merupakan penasihat GSM yang memberikan motivasi serta dukungan kegiatan yang hari ini memasuki Tahun ke-2.
" Mental berwirausaha ini perlu diiringi dengan spirit untuk memiliki wawasan yang luas. Salah satu Universitas Muhammadiyah di Bandung yakni UMB hari ini mengusung Visi Technopreneur dalam mendidik para mahasiswa-nya. Mudah-mudahan apa yang disampaikan Kang Muchlas memberikan kepada kita keyakinan bahwa mental berwirausaha itu perlu dibangun. Terutama untuk Generasi yang Akan datang. Ujar Ia Kurniati.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, Suhada pun turut memberi prakata dalam kegiatan GSM ini.
" Materi Kang Muchlas yang mengupas nilai-nilai substansi dari perjalanan Bisnis Nabi Muhammad SAW ternyata sangat erat dengan teori Islam Berkemajuan"
"Atas nama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, tentu kami merasa senang. Pikiran-Pikiran ini dapat kembali digulirkan dan dikuatkan. Insyaallah besok akan menjadi culture sekaligus perilaku hidup kita sebagai kunci menapaki peradaban baru. " Sambut Suhada
Sebagai closing statement Muchlas memberi pesan bahwa substansi dalam sesi diskusi pagi ini adalah mendalami fakta bahwa Rasulullah SAW memiliki jiwa berdagang yang tidak terlepas dari gen silsilah keluarganya.
Serta penanaman nilai historis Nabi Muhammad SAW dalam dunia Pendidikan menengah perlu disempurnakan dengan menggunakan metode listen learn yang lebih meluas kepada kisah nabi secara umum, tidak terbatas kepada fenomena kenabian saja.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.