Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammadiyah Kalimantan Timur

PWM Kaltim Perkuat Komitmen Gerakan Setelah Ikuti Konsolidasi Nasional Muhammadiyah

Agama | 2025-11-17 15:21:23
Pidato iftitah Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, membuka Konsolidasi Nasional 2025 dengan pesan tentang transformasi dan kehati-hatian menghadapi tantangan.

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur (PWM Kaltim) turut menghadiri Konsolidasi Nasional Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Bandung pada 17 November 2025. Kegiatan yang mempertemukan PP Muhammadiyah dan seluruh PWM se-Indonesia ini menjadi ajang penyelarasan arah gerakan sekaligus penguatan komitmen dalam menghadapi tantangan keumatan dan kebangsaan di masing-masing wilayah. PWM Kalimantan Timur menghadiri konsolidasi ini melalui KH. Siswanto (Ketua PWM Kaltim) dan Ir. H. Amir Hady (Sekretaris PWM Kaltim) sebagai delegasi resmi. Keduanya mengikuti seluruh rangkaian untuk memastikan arah gerakan wilayah selaras dengan kebijakan nasional.

Dalam forum tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir menyampaikan pidato iftitah yang kuat dan komprehensif. Haedar mengajak seluruh pimpinan wilayah, termasuk PWM Kaltim, untuk bersyukur atas pencapaian persyarikatan namun tetap menjadikannya bahan introspeksi. Ia juga mengingatkan agar keberhasilan tidak membuat pimpinan terlena. “Harus hati-hati dengan keberhasilan yang maya,” pesan Haedar.

Bagi PWM Kaltim, pesan tentang transformasi kepemimpinan menjadi salah satu poin paling relevan. Haedar menekankan perlunya birokrasi organisasi yang profesional, modern, dan berorientasi nilai Islam. Ia menyebut bahwa kepemimpinan Muhammadiyah harus menjadi kepemimpinan pergerakan yang terus bergerak, dengan tujuan yang jelas dan berorientasi masa depan. Tiga prinsip kepemimpinan transformasional—memaksimalkan potensi, mengagendakan kemudahan, dan memproyeksikan masa depan—menjadi panduan penting bagi PWM Kaltim dalam memperkuat gerakan di daerah. Menurut KH. Siswanto, konsolidasi ini memberi penguatan moral dan arah strategis. “Banyak pesan yang langsung menohok kebutuhan wilayah,” ujarnya.

PWM Kaltim hadir melalui dua utusan resminya, KH. Siswanto (Ketua PWM Kaltim) dan Ir. H. Amir Hady (Sekretaris PWM Kaltim), yang mengikuti seluruh sesi konsolidasi untuk menyerap arah strategis persyarikatan.

PWM Kaltim juga mencermati pesan Haedar mengenai penguatan struktur berjenjang. Skema gerak dari PWM hingga jamaah menjadi penegasan bahwa setiap tingkatan organisasi memiliki peran strategis. Bagi Kaltim yang tengah memperluas jangkauan cabang dan ranting, pesan ini menjadi motivasi untuk terus menggerakkan lapisan-lapisan organisasi di tingkat daerah hingga desa dan kelurahan.

Dalam sisi keumatan dan kebangsaan, PWM Kaltim menilai gagasan Haedar sangat relevan. Pengajian yang mencerahkan dan peran pembelaan umat menjadi fokus yang terus diperkuat di Kalimantan Timur. Sementara itu, posisi Muhammadiyah sebagai bagian dari Negara Pancasila Darul Ahdi wa Syahadah menjadi landasan moral yang penting dalam menghadapi dinamika sosial daerah.

PWM Kaltim juga mengapresiasi pesan tentang pentingnya inovasi dan program unggulan baru. Di tengah perkembangan wilayah Kaltim, khususnya dengan adanya IKN, kebutuhan untuk melahirkan program kreatif dan unggulan menjadi keharusan. Pesan Haedar untuk membangkitkan etos pimpinan menjadi dorongan langsung bagi PWM Kaltim untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan wilayah.

Dalam sisi global, PWM Kaltim menyambut baik gagasan peran internasional Muhammadiyah. Membangun amal usaha unggulan di luar negeri menjadi visi yang menginspirasi dan membuka ruang kolaborasi baru. PWM Kaltim melihat bahwa semangat global ini dapat menjadi motivasi untuk memperkuat kualitas AUM di daerah sebagai fondasi menuju peran internasional.

PWM Kaltim menilai bahwa Konsolidasi Nasional 2025 merupakan momentum penting untuk menyelaraskan gerakan daerah dengan arah besar persyarikatan. Dengan membawa pulang pesan-pesan strategis Haedar Nashir, PWM Kaltim bertekad untuk memperkuat peran keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan di Kalimantan Timur. Ir. H. Amir Hady menegaskan, “PWM Kaltim perlu bergerak lebih terstruktur. Pesan konsolidasi ini menjadi energi baru untuk mempercepat transformasi wilayah.” (ay.1).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image