1 Tahun Perang di Gaza: Jangan Sampai Ada Gaza Baru!
Eduaksi | 2024-10-07 15:43:51Perang di Gaza telah berlangsung selama satu tahun, tanpa tanda-tanda mereda. Israel, yang sebelumnya hanya berfokus pada Gaza, kini memperluas cakupan serangannya ke negara-negara lain di Timur Tengah seperti Lebanon dan Iran. Langkah ini semakin memperpanjang konflik dan menambah ketegangan di wilayah tersebut.
Dalam satu tahun terakhir, lebih dari 41 ribu nyawa melayang dan sekitar 96 ribu orang terluka di Gaza. Jumlah ini terus bertambah, belum termasuk ribuan orang yang masih hilang di bawah reruntuhan bangunan. Kerusakan infrastruktur sangat masif, dengan 456 sekolah dan universitas rusak atau hancur total, membuat ribuan anak-anak kehilangan akses pendidikan yang layak. Selain itu, lebih dari 297 ribu rumah di Gaza rusak, dengan 87 ribu di antaranya hancur sepenuhnya, memaksa jutaan penduduk Gaza tinggal di bawah tenda darurat dengan keterbatasan pangan dan air bersih.
Terbitnya Dukungan Internasional
Meski perang masih berkecamuk, dukungan internasional mulai menunjukkan titik cerah. Pada September 2024, 124 negara anggota PBB mendukung resolusi yang menuntut diakhirinya pendudukan Israel di wilayah Palestina dalam 12 bulan. Selain itu, resolusi tersebut juga mengusulkan penerapan sanksi bagi pihak yang tidak memenuhi tuntutan ini. Beberapa negara seperti Prancis dan Mesir telah menyerukan penghentian pengiriman senjata yang digunakan oleh Israel, sementara Inggris telah menghentikan pengiriman senjatanya sejak September.
Namun, dukungan ini tidak serta-merta menghentikan agresi Israel. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi dengan marah atas tekanan embargo senjata, meski langkah ini diharapkan dapat mengurangi intensitas serangan di masa depan.
Cegah Konflik Meluas
Serangan Israel tidak terbatas pada Gaza. Israel juga meluaskan konflik ke Lebanon dan Iran, yang disebabkan oleh pembunuhan pimpinan Hamas di Iran serta tokoh Hizbullah di Lebanon. Kedua negara tersebut bertekad membalas serangan ini dengan meluncurkan rudal jarak jauh ke Israel, yang menyebabkan kerusakan infrastruktur di wilayah Israel.
Sebagai balasan, pada 5 Oktober, Israel melakukan serangan besar-besaran di Lebanon, serangan yang dianggap terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Israel juga sedang merencanakan serangan lebih lanjut ke Iran dengan target-target penting di negara tersebut, meski belum ada respon signifikan dari sekutunya, Amerika Serikat.
Peran Kita dalam Mendukung Gaza
Di tengah situasi ini, peran kita sebagai umat Muslim sangat penting. Mendukung saudara-saudara kita di Gaza melalui infaq dan sedekah adalah salah satu bentuk nyata bantuan yang bisa kita berikan. Bantuan ini dapat disalurkan melalui lembaga yang terpercaya salah satunya Laznas Dewan Dakwah untuk memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar sampai kepada yang membutuhkan.
Selain itu, kita juga harus mendorong pemerintah dan komunitas internasional untuk mengambil tindakan lebih serius dalam menghentikan konflik ini. PBB dan Mahkamah Internasional harus diberdayakan untuk membatasi tindakan brutal Israel dan mencegah terciptanya "Gaza-Gaza" baru di negara-negara lain.
Dengan terus menggaungkan dukungan dan bantuan, kita berharap krisis ini segera berakhir dan kehidupan masyarakat Gaza bisa kembali pulih. Semoga Allah memberikan kemudahan bagi saudara-saudara kita di Gaza dan negeri-negeri yang sedang dilanda konflik.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.