Makin Mengerikan, Kriminalitas di Kalangan Pemuda Terulang Lagi
Politik | 2024-10-05 23:17:29Oleh Lina Sri Indarti
Komunitas Ibu Peduli Generasi
Tawuran dan kriminalitas di kalangan pemuda, kian hari sungguh memprihatinkan, dan meresahkan masyarakat. Padahal, pemuda itu calon pemimpin bangsa untuk meraih kemajuan pembangunan. Ternyata, saat ini kita dihadapkan pada maraknya kriminalitas yang dilakukan oleh pemuda termasuk tawuran yang terus terjadi, bahkan terus berulang dan mengerikan.
Dilansir media online. nusantara.news.net (22/9/2024)-Polsek Cidaun CIANJUR melakukan tindakan tegas dalam menindak lanjuti laporan masyarakat, terkait adanya kelompok geng motor, yang hendak melakukan tawuran, hingga membuat resah warga setempat. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu di jalan raya Cibuntu desa Cisalak kecamatan Cidaun kabupaten Cianjur. Lima belas orang yang diduga terlibat akan melakukan tawuran berhasil diamankan.
Maraknya kriminalitas yang terus terjadi, disebabkan karena sistem hidup yang melingkupi kehidupan masyarakat saat ini. Kriminalitas terjadi karena, generasi telah turun drastis keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt. Kurangnya rasa takut pada Allah Swt. menyebabkan para generasi nekat melakukan kriminalitas.
Pandangan hidup sekuler, penampakannya akan membuat mereka sudah tidak peduli pada ancaman dosa, dan sanksi Allah Swt. Di akhirat kelak. Apalagi jika dalam keluarga, tidak ditanamkan sejak dini ilmu agama yang kuat, generasi akan tumbuh menjadi generasi yang rapuh. Ditambah lagi, adanya konflik internal dalam keluarganya. Seperti perselingkuhan yang berakhir pada perceraian, pertengkaran masalah ekonomi, dan pola asuh orang tua yang tidak konsisten.
Kekerasan fisik terhadap anak, yang dilakukan orang terdekat, dan orang tua terlalu sibuk bekerja, menjadi faktor dari pemuda frustasi hingga muncul sikap agresi pada orang tua.
Ketika orang tua menyekolahkan anaknya disekolah lembaga pendidikan Islam, itu juga tidak menjamin mereka akan tumbuh menjadi generasi berkualitas. Sebab, pendidikan sekular sekarang ini. Dengan kurikulum merdekanya, tidak bisa melahirkan generasi berkualitas.
Berbeda dalam sistem Islam, masyarakat harus saling amar makruf nahi mungkar. Mengingatkan dalam hal kebaikan. Hal ini jelas, sangat kontras dengan masyarakat sekuler, seperti saat ini yang cenderung individualis dan cuek dengan sekitarnya. Sikap individualis ini juga yang turut berkontribusi menyuburkan kriminalitas, di tengah masyarakat.
Dalam Islam, negara harus memberikan keamanan dan ketentraman, bagi seluruh rakyat. Karena hal tersebut, adalah hak seluruh rakyat. Ketika hukum telah dilegalisasi, peran negara harus menghukuminya setiap pelanggaran, dengan adil, dan tegas. Semua itu, untuk memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan. Walaupun, pelakunya adalah generasi muda.
Sebagai contoh, dalam hukum Islam. Pelaku pencurian akan dipotong tangannya. Pelaku pembunuhan, akan di Qishas. Hukum Islam tersebut, dilakukan dengan tegas.
Maka, keberadaan negara Islam itu memang penting. Bukan cuma penting tapi wajib. Karena tiada kemuliaan tanpa aturan Islam. Tiada aturan Islam tanpa tegaknya syariat, dan tidak akan tegak syariat tanpa Daulah Khilafah. Maka yuk! Saatnya kita perjuangkan.
Wallahualam bissawab
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.