Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Perbedaan Infak dan Nafkah dalam Islam

Agama | 2024-10-01 17:02:45

 

sumber gambar: freepik.com

Infak dan nafkah merupakan dua istilah dalam Islam yang sering digunakan berkaitan dengan pengeluaran harta, tetapi memiliki perbedaan mendasar dalam makna dan cakupannya. Keduanya adalah bentuk pengeluaran yang dianjurkan dalam agama, namun dengan tujuan dan sasaran yang berbeda. Berikut penjelasan perbedaan antara infak dan nafkah.

1. Pengertian Infak

Infak secara harfiah berarti mengeluarkan sebagian dari harta yang dimiliki untuk kepentingan jalan Allah. Dalam konteks yang lebih luas, infak mencakup segala bentuk pengeluaran harta yang dilakukan secara sukarela, baik untuk keperluan sosial, agama, maupun kemanusiaan. Infak tidak terbatas pada jumlah atau orang tertentu, sehingga bisa diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, baik keluarga, tetangga, atau orang lain.

Jenis-jenis infak dalam Islam meliputi:

  • Infak wajib, seperti zakat.
  • Infak sunnah, seperti sedekah dan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan.

Infak dapat diberikan kapan saja tanpa batasan waktu tertentu, dan jumlahnya pun disesuaikan dengan kemampuan seseorang. Infak lebih umum sifatnya, tidak terbatas pada satu kategori penerima, dan bisa bersifat sementara atau terus-menerus.

2. Pengertian Nafkah

Nafkah memiliki makna yang lebih spesifik dibandingkan dengan infak. Nafkah adalah kewajiban seorang suami atau kepala keluarga untuk menanggung kebutuhan hidup anggota keluarganya, terutama istri, anak-anak, dan kerabat dekat yang berada di bawah tanggungannya. Nafkah meliputi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kebutuhan lain yang diperlukan untuk hidup sehari-hari.

Nafkah dalam Islam diwajibkan dan memiliki aturan yang jelas dalam al-Qur'an dan hadits. Seorang suami berkewajiban memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya sesuai dengan kemampuannya. Besarnya nafkah juga disesuaikan dengan kondisi dan tingkat kehidupan keluarga yang bersangkutan. Selain suami, dalam beberapa kasus, orang tua atau wali juga memiliki kewajiban memberikan nafkah kepada anak-anaknya hingga mereka mencapai usia dewasa atau bisa mandiri.

3. Perbedaan Utama Infak dan Nafkah

  • Sifat Pengeluaran: Infak bersifat sukarela, sedangkan nafkah adalah kewajiban yang harus dipenuhi.
  • Sasaran Penerima: Infak bisa diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, baik di dalam keluarga maupun di luar keluarga, sedangkan nafkah dikhususkan untuk keluarga dan tanggungan seseorang.
  • Jenis Pengeluaran: Infak mencakup segala bentuk pengeluaran untuk kepentingan sosial atau agama, sementara nafkah mencakup kebutuhan dasar hidup keluarga.
  • Waktu Pemberian: Infak bisa diberikan kapan saja dan bersifat tidak tetap, sedangkan nafkah diberikan secara terus-menerus selama kewajiban menanggung keluarga masih ada.

4. Hubungan Infak dan Nafkah

Meskipun berbeda, infak dan nafkah sama-sama menjadi bagian penting dalam menjalani kehidupan seorang Muslim. Keduanya mengajarkan tentang pentingnya berbagi, menjaga tanggung jawab, dan mendekatkan diri kepada Allah melalui harta yang dimiliki. Nafkah merupakan bentuk tanggung jawab utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu, sedangkan infak adalah bentuk pengeluaran yang lebih luas dan bervariasi untuk membantu sesama.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image