Yang Pasti, adalah Ketidakpastian
Sastra | 2024-09-27 12:47:38Maaf
Setiap penyesalan akan mendatangkan kenyamanan selepas duka-duka menyebar ke jiwa raga
Memberi ajaran-ajaran yang tiada mungkin untuk diulang kembali
Akan menghadirkan setiap ruam sehingga menyebabkan goresan tanpa sayatan
Yang lebih menodai dan melaknat setiap harapan untuk memohon segala masa lalu dilupakan
Tak mudah mengandalkan diri
Pasrah pada sang gagah
Adalah hakiki ketenangan hati
Angkara Murka
Ku dengar
Di suatu pagi
Pada-Mu aku memohon
Di dalam lubuk hati
Sebanyak buih di lautan
Dosa-dosa menyumbat lidah untuk berzikir
Dengan keengganan
Namun, perlahan pudar atas izin-Nya
Yang pemaaf lagi penyayang
Kutumpahkan air hujan dari air mata yang terbendung
Sudah lama kematian cinta pada pencipta
Di selubung rindu
Kali ini dan selamanya takkan pernah berpaling
Hanya untuk Mu
Aku memohon diri
Yang Pasti, adalah Ketidakpastian
Sempat pertemuan ini
Mengungkapkan kata pendam
Menyesuaikan hati tidak seperti jatuh cinta
Setiap sentuhan mata
Menelusuri akal
Terkadang membawa ke jalan pulang
Terkadang membawa ke tempat tak berarah
Seperti desiran angin hujan
Rintikan meneriakkan perasaan luka
Disertai suara debur awan menggelegar
Banyak yang mungkin
Tetapi tetap tak memberi arti
Lebih baik berdiam diri
Daripada terbuang karena menangisi diri
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.