10 Ayat Terkait Perintah Zakat dan Infak dalam Al-Quran
Agama | 2024-09-23 11:23:391. Surah Al-Baqarah (2:177)
"“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat ”
Ayat ini menegaskan pentingnya iman yang disertai dengan tindakan nyata berupa menunaikan zakat dan memberikan harta kepada mereka yang membutuhkan.
2. Surah Al-Baqarah (2:110)
"Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Ayat ini memperjelas hubungan antara ibadah spiritual (shalat) dan ibadah sosial (zakat) sebagai pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim.
3. Surah Al-Baqarah (2:261)
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Dalam ayat ini, Allah menjanjikan balasan berlipat ganda bagi mereka yang berinfak di jalan-Nya.
4. Surah At-Taubah (9:60)
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”
Ayat ini menjelaskan golongan yang berhak menerima zakat, mempertegas bahwa zakat adalah hak yang wajib diberikan kepada mereka yang membutuhkan.
5. Surah Al-Baqarah (2:271)
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikannya itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Allah memberikan kebebasan kepada umatnya untuk memilih cara terbaik dalam bersedekah, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, dengan janji penghapusan dosa.
6. Surah Al-Baqarah (2:195)
"Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Perintah untuk mengeluarkan harta di jalan Allah diiringi dengan peringatan agar tidak merugikan diri sendiri dalam hal ekonomi dan sosial.
7. Surah Al-Hadid (57:7)
“Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya serta infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari apa yang Dia (titipkan kepadamu dan) telah menjadikanmu berwenang dalam (penggunaan)-nya. Lalu, orang-orang yang beriman di antaramu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala yang sangat besar.”
Ayat ini menekankan bahwa harta yang dimiliki manusia adalah titipan Allah, dan kewajiban mereka adalah menginfakkan sebagian dari harta tersebut untuk mendapatkan pahala yang besar.
8. Surah Al-Munafiqun (63:10)
“Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antaramu. Dia lalu berkata (sambil menyesal), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)-ku sedikit waktu lagi, aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh.”
Ayat ini mengingatkan pentingnya segera berinfak sebelum ajal menjemput, karena penyesalan tak berguna setelah kematian.
9. Surah Al-Baqarah (2:215)
“Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan).” Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”
Allah memberikan pedoman tentang kepada siapa sebaiknya harta diinfakkan, dengan memprioritaskan keluarga dan orang-orang yang membutuhkan.
10. Surah Ali Imran (3:92)
“Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya”
Ayat ini mengajarkan bahwa kebajikan sejati dicapai ketika seseorang rela menginfakkan harta yang dicintainya untuk kebaikan.
Zakat dan infak adalah ibadah yang memiliki dampak luas dalam kehidupan sosial dan ekonomi. Kedua perintah ini menegaskan pentingnya berbagi dan menyeimbangkan kepemilikan harta dalam masyarakat, serta merupakan manifestasi nyata dari keimanan kepada Allah. Perintah ini tidak hanya mendatangkan pahala bagi yang melaksanakannya, tetapi juga menjadi sarana membersihkan harta dan jiwa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.