Kenapa Air Bersih Begitu Penting untuk Kehidupan?
Eduaksi | 2024-09-20 11:03:47Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak tergantikan. Tanpa air, kehidupan di bumi akan terhenti. Selain penting untuk memenuhi kebutuhan minum, air bersih juga sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan, sanitasi, dan kesehatan. Namun, di tengah kemajuan teknologi dan infrastruktur, akses terhadap air bersih masih menjadi masalah besar bagi banyak masyarakat, termasuk di Indonesia.
Pentingnya Air Bersih untuk Kesehatan
Air bersih berperan sangat penting dalam menjaga kesehatan. Tanpa air yang aman untuk dikonsumsi, masyarakat rentan terkena berbagai penyakit. Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahun lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit yang ditularkan melalui air yang terkontaminasi. Penyakit seperti diare, kolera, dan demam tifoid sering kali diakibatkan oleh kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang buruk. (https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/drinking-water)
Dalam konteks Indonesia, kasus diare sering kali menjadi masalah kesehatan serius di daerah-daerah yang kurang akses air bersih. Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa diare masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa air bersih bukan hanya penting untuk kenyamanan hidup, tetapi juga untuk keberlangsungan hidup itu sendiri. (https://www.kemkes.go.id/id/sanitasi-dan-air-minum-yang-layak-kurangi-resiko-diare-hingga-94)
Air Bersih dan Pengaruhnya terhadap Ekonomi Masyarakat
Air bersih bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga berpengaruh pada ekonomi masyarakat. Tanpa air bersih, masyarakat di beberapa daerah terpaksa membeli air dengan harga yang mahal. Di daerah seperti Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, banyak penduduk yang harus membayar mahal untuk mendapatkan air bersih. Dalam laporan UNICEF, disebutkan bahwa masyarakat di daerah terpencil sering kali menghabiskan hingga 30% dari penghasilan mereka hanya untuk membeli air bersih. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan di perkotaan, di mana akses air bersih lebih mudah dan murah.
Selain itu, air bersih sangat berpengaruh terhadap produktivitas ekonomi. Bayangkan, di beberapa desa di Indonesia, seperti di Nusa Tenggara Timur, masyarakat harus berjalan jauh hanya untuk mendapatkan air bersih. Ini menghabiskan banyak waktu dan tenaga yang seharusnya bisa digunakan untuk bekerja atau kegiatan produktif lainnya. Dengan kurangnya akses air bersih, masyarakat jadi terhambat dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
Tantangan Akses Air Bersih di Indonesia
Di Indonesia, masih banyak daerah yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses air bersih. Salah satu daerah yang menghadapi masalah serius ini adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), di mana banyak desa yang belum memiliki akses air bersih yang memadai. Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sekitar 35,3 juta penduduk Indonesia masih belum memiliki akses yang layak terhadap air bersih pada tahun 2022. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti minimnya infrastruktur, letak geografis yang sulit, dan perubahan iklim yang menyebabkan kekeringan berkepanjangan. (https://indonesia.go.id/kategori/editorial/7544/bersiap-meningkatkan-akses-air-bersih?lang=1)
Selain itu, harga air bersih yang tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat di daerah terpencil. Di beberapa wilayah, masyarakat harus membayar hingga dua hingga tiga kali lipat harga air di perkotaan. Jika sumber air terdekat tidak memadai, mereka bahkan harus membeli air dari pedagang dengan harga yang lebih mahal. Hal ini tentu membebani ekonomi keluarga dan menurunkan kualitas hidup masyarakat.
Berbagi Akses Air Bersih: Sebuah Kewajiban Sosial
Mengingat pentingnya air bersih untuk kehidupan, sudah selayaknya kita ikut berperan dalam memastikan bahwa semua masyarakat Indonesia mendapatkan akses yang layak terhadap air bersih. Salah satu cara efektif adalah melalui donasi air bersih. Program donasi air bersih seperti pembangunan jaringan pipa air dan sumur bor di daerah-daerah terpencil dapat membantu mengatasi masalah ini.
Melalui gerakan donasi air bersih, kita bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat di pelosok desa untuk mendapatkan akses air bersih yang lebih mudah dan murah. Tidak hanya itu, dengan adanya akses air bersih, mereka bisa meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan produktivitas ekonomi, dan tentunya mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh air kotor.
Sebagaimana LAZNAS Dewan Dakwah terus bergerak menyalurkan air bersih ke berbagai pelosok desa Nusantara yang kesulitan akses air bersih melalui program “Bangun 1000 Sumur Air di Penjuru Nusantara.” Dari program ini telah terbangun 15 titik sumur air baru yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti Mentawai, Lebak Banten, Sigi Sulteng, Kualin NTT dan titik-titik di pelosok lainnya.
Kesimpulan
Air bersih adalah kunci untuk kehidupan yang sehat dan sejahtera. Masalah akses air bersih masih menjadi tantangan besar bagi banyak masyarakat di Indonesia, terutama di daerah terpencil. Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang memiliki akses lebih baik, kita semua memiliki tanggung jawab untuk berbagi akses air bersih, baik melalui donasi, pembuatan sumur bor, atau pembangunan jaringan pipa air bersih. Dengan ikut serta dalam gerakan seperti ini, kita bisa membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mencegah berbagai penyakit yang mematikan.
Gerakan “Bangun 1000 Sumur Air di Penjuru Nusantara” oleh Laznas Dewan Dakwah juga program serupa dari lembaga lainnya sudah seharusnya mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak termasuk pemerintah sebagai penanggung jawab negeri ini. Dukungan penuh untuk memastikan setiap orang di Indonesia mendapatkan air bersih yang layak, cukup untuk pemenuhan kebutuhannya setiap hari.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.