Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Antasalam Ajo

Seandainya tidak Ada Pangan

Kuliner | Tuesday, 17 Sep 2024, 05:26 WIB

Apa itu Pangan?

Baubau (17/09/2024). Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat diabaikan. Pangan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati, baik yang diolah maupun tidak, yang diperuntukkan sebagai makanan dan minuman bagi manusia. Pangan mencakup berbagai jenis bahan makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan, yang memiliki nilai gizi dan dapat memberikan energi serta mendukung kesehatan manusia. Data menyebutkan bahwa sekitar 1,3 miliar ton pangan terbuang setiap tahunnya, padahal pangan merupakan sumber kehidupan yang sangat penting.

https://www.freepik.com/

Pangan tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tetapi juga memiliki peran sosial dan budaya yang signifikan. Dalam banyak masyarakat, makanan menjadi simbol identitas dan tradisi. Misalnya, di Indonesia, beragam jenis makanan tradisional mencerminkan kekayaan budaya dan keberagaman etnis. Oleh karena itu, pemahaman tentang pangan harus mencakup aspek nutrisi, ekonomi, dan budaya yang lebih luas. Tanpa adanya pangan, tidak hanya kesehatan fisik yang terancam, tetapi juga hilangnya warisan budaya yang telah ada selama ratusan tahun.

Kenapa Harus Ada Pangan?

Pangan merupakan elemen kunci dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO), kurangnya akses terhadap pangan yang cukup dan bergizi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk malnutrisi, stunting, dan penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi (WHO, 2020). Dikhawatirkan ratusan juta orang di seluruh dunia mengalami kelaparan, dan angka ini terus meningkat akibat dampak perubahan iklim dan konflik di berbagai belahan dunia.

Keberadaan pangan juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Sektor pertanian, yang merupakan sumber pangan utama, menyerap sekitar 26% dari total tenaga kerja di Indonesia (BPS, 2022). Pangan yang cukup dan berkualitas dapat meningkatkan produktivitas kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, industri pangan juga berkontribusi pada pendapatan nasional dan menciptakan lapangan kerja baru. Tanpa pangan, stabilitas ekonomi suatu negara dapat terganggu, yang pada gilirannya mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.

Bagaimana Kalau Tak Ada Pangan?

Bayangkan jika tidak ada pangan. Situasi ini akan menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah. Tanpa pangan, populasi dunia akan menghadapi kelaparan massal, yang dapat mengakibatkan kematian dalam jumlah besar. Menurut laporan dari Global Network Against Food Crises, sekitar 135 juta orang mengalami krisis pangan akut pada tahun 2020, dan angka ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan semakin parahnya kondisi iklim dan konflik (Global Network, 2021). Dalam konteks Indonesia, jika pasokan pangan terganggu, akan terjadi lonjakan harga yang dapat memperburuk kondisi ekonomi masyarakat, terutama kelompok rentan.

Krisis pangan juga dapat memicu migrasi massal. Ketika sumber daya pangan langka, orang-orang cenderung meninggalkan tempat tinggal mereka untuk mencari makanan, yang dapat menyebabkan ketegangan sosial dan konflik baru. Sebagai contoh, di negara-negara yang dilanda perang seperti Yaman, kelaparan telah menjadi salah satu penyebab utama migrasi dan krisis kemanusiaan. Dalam situasi ekstrem, tanpa pangan yang cukup, masyarakat akan terpaksa mengandalkan cara-cara yang tidak etis untuk bertahan hidup, seperti pencurian atau perampokan.

Cara Terbaik Berhubungan dengan Pangan

Untuk memastikan keberlanjutan pangan, yang harus diperhatikan masyarakat adalah mengembangkan hubungan yang sehat dengan pangan. Edukasi tentang pola makan sehat dan keberagaman pangan harus ditingkatkan. Menurut penelitian oleh Asosiasi Pangan dan Gizi Indonesia, hanya 30% masyarakat yang memahami pentingnya konsumsi pangan bergizi seimbang (APGI, 2022). Oleh karena itu, program-program edukasi dan kampanye kesadaran harus dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pangan yang berkualitas.

Selain itu, dukungan terhadap pertanian berkelanjutan menjadi kunci untuk menjaga ketersediaan pangan. Praktik pertanian yang ramah lingkungan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas pangan tanpa merusak ekosistem. Misalnya, penggunaan teknologi pertanian modern seperti hidroponik dan aquaponik dapat menjadi alternatif untuk menghasilkan pangan di lahan yang terbatas. Dengan demikian, hubungan yang baik dengan pangan tidak hanya melibatkan konsumen, tetapi juga produsen dan pemerintah dalam menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan.

Hikmah Adanya Pangan

Hikmah dari adanya pangan tidak hanya terletak pada aspek fisik, tetapi juga aspek mental dan spiritual. Pangan yang berkualitas dapat meningkatkan kesehatan fisik, yang pada gilirannya berdampak positif pada kualitas hidup seseorang. Pada banyak budaya, berbagi makanan merupakan simbol kebersamaan dan solidaritas. Dalam konteks sosial, aktivitas berbagi makanan dapat memperkuat ikatan antarindividu dan komunitas, menciptakan rasa saling peduli dan empati.

Pada konteks yang lebih luas, keberadaan pangan juga mengajarkan tentang pentingnya menghargai sumber daya alam. Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan isu-isu lingkungan, masyarakat diajak untuk lebih bijak dalam mengonsumsi pangan. Misalnya, mengurangi limbah pangan dan memilih produk lokal dapat membantu mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, pangan bukan hanya sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral dan etika yang harus dijunjung tinggi.

*****

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image