Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Susi Susanti

Sekulersime Buah Rusaknya Bangunan Keluarga

Eduaksi | Wednesday, 04 Sep 2024, 07:58 WIB

keluarga adalah tempat menyemai kasih sayang di antara seluruh anggota keluarga yang lain, Ayah dan ibu menjadi garda terdepan, terbaik dalam melindungi dan menjaga anggota keluarga sedangkan anak – anak menjadi bagian yang dicintai dan memiliki kewajiban berbakti kepada kedua orangtua mereka.

Namun Negara kapitalistik saat ini telah merusak tatanan Masyarakat hingga kedalam inti Masyarakat itu sendiri yaitu keluarga, tidak hanya membuat bangunan keluarga rusak dan tidak harmonis tetapi system sekuler merusak ikatan erat antar anggota keluarga ayah dan ibu bisa berubah buas menerkam anak – anak dan sebaliknya anak – anak bisa menjadi monster yang dapat mengilangkan nyawa kedua orangtua mereka.

Sungguh miris, diakhir bulan Agustus 2024 saja setidaknya ada 3 berita viral terkait rusaknya keluarga seperti diwilayah Balikpapan seorang anak membunuh ibunya sedangkan di Cirebon seorang anak membunuh ayah kandungnya sendiri Prilaku yang sungguh biadab ini menunjukan kehidupan sekuler telah benar – benar merusak tatanan keluarga, karena sekularisme menjauhkan manusia dari agama yang berakibat hilangnya makna kehidupan yang berkaitan dengan visi kehidupan didunia ini.

Agama yang jauh dari aktivitas kehidupan menyebabkan sulitnya mengendalikan amarahnya karena manusia yang tidak beriman akan mudah dikuasai syahwatnya, yang membuat dirinya merasa bebas melakukan apa saja hingga tidak lagi memikirkan konsekensi. Jauhnya agama yang sekligus menjadi pedoman hidup manusia membuat manusia penuh dengan kerusakan, pemaknaan hidup yang hanya sebatas mencari materi untuk mencari kebutuhan hidup yang melahirkan kebahagian semu yang mudah hilang tanpa berkas.

Serangan pemikiran dari barat yang masif semakin menghancurkan bangunan keluarga dengan menancapkan ide kebebasan dan pemisahan kehidupan agama yang mengubah pola pemikiran, gaya hidup hingga aturan dan standar kebahagiaan yang membuat keluarga muslim semakin terperosok kedalam jurang hedonisme.

Islam adalah jawaban

Dengan memahami tujuan kehidupan dan pencipta yaitu untuk mendapatkan ridho Alloh dengan cara beribadah , seorang muslim akan selalu terdorong untuk melakukan amal sholih, keimanan yang tertanam menjadikan manusia – manusia bertakwa dan kasih sayang, ayah kepada ibu, ibu terhadap anak – anaknya yang menciptakan keluarga yang harmonis dan Sakinah.

Sedangkan negara berperan menjaga dan menjamin keimanan dan ketakwaan setiap rakyatnya, keimanan dan ketakwaan tumbuh subur, kuat yang menjadi pangkal penghalang kriminalitas yang memicu kerusakan dan keharmonisan Masyarakat dan keluarga. Adapun system sangsi yang diterapkan negara seharusnya bisa membuat jera yang mampu meminimalisir kejahatan berulang

sekali lagi penulis tekankan Sistem sekuler kapitalistik telah nyata menjadi akar permasalahan runtuhnya bangunan keluarga yang menjadikan Masyarakat rusak, jika Masyarakat sudah rusak akan terbuka berbagai macam kejahatan dan kerusakan yang menyeluruh yang mengakibtakan lemahnya pondasi negara untuk itu ada kewajiban setiap individu dalam Masyarakat memiliki satu pemikiran, perasaan dan peraturan berkaitan persoalan tersebut.

Wallahu’allam biswab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image