Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Damay Ar-Rahman

Cerita Misteri: Akibat Masuk Tanpa Izin Diikuti Wewe Gombel

Sastra | Monday, 02 Sep 2024, 20:14 WIB

Oleh : Damay Ar-Rahman

Selama hidup, Sulaiman belum pernah mengalami sakit di punggungnya separah ini. Sejak ia pulang dari ladang Umar dua Minggu yang lalu, banyak kejadian aneh menimpanya terutama dalam tiga malam terakhir bulan ini.

Meski rumahnya terletak di pelosok dan hanya bercahayakan oleh lilin dan rembulan, suasana masih tetap tenang dan tidak ada hal-hal menakutkan. Tetapi, kali ini ia harus melakukan sesuatu agar tidak diganggu lagi. Saat tidur ia merasa ada yang menindih.

Piring dan gelas tiba-tiba jatuh. Air di bak juga sering terdengar diobok-obok padahal tak seorangpun berada di sana. Pikirannya semakin tidak terkendali. Ia pun menelpon kembali Umar setelah lima belas kali tidak direspon.

"Umar, apa kau tidak merasa aneh?" Tanya Sulaiman sambil menggaruk punggungnya yang telah memar dan mengeluarkan bercak merah.

"Apa maksudmu Sulaiman?"

"Sejak aku pulang dari tempatmu, punggungku semakin berat, perutku juga sering mual."

"Hah, apakah kau waktu itu ke rumah belakang?"

"Pintunya warna merah?"

"Iya. Di sana ngapain saja kamu."

"Aku aku masuk lihat Jelita."

"Habis kau Man, itu jelmaan Wewe Gombel yang aku ceritakan padamu. Pasti kau memakan buah tawaran tu setan. Kami sekampung mengurungnya di sana agar tidak menganggu warga. Kamu sudah dilarang masuk, masih ngeyel."

"Aku dipaksa masuk Mar.. jadi bagaimana ini?"

"Itu mana aku tahu, makanya........"

Koneksi telepon dengan Umar pun putus. Sulaiman kembali menghubungi namun tidak diangkat. Tangannya kembali menggaruk, rasa gatal itu telah merambahi wajahnya.

Tiba-tiba suara wanita bernada lemah lembut memanggil dari belakang. Memegang pundaknya dan membuat Sulaiman pingsan karena melihat hantu Jelita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image