Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Sebelum Ada Filsafat Manusia telah Berfikir

Gaya Hidup | Sunday, 25 Aug 2024, 19:34 WIB

Sebelum ada Filsafat manusia sudah Berfikir

====

Kita mewarisi gen berfikir dari bpk Manusia, Adam alaihissalam. Darinya semua potensi yang ada sama kita diturunkan secara bertahap dan berkelanjutan. Ini termasuk juga siti Hawa.

Yang paling keren adalah, saat Adam mesti terusir dari surga karena suatu kesalahan kecil/yang membuatnya tergelincir, Allah swt memberinya pesangon berupa kalimat agar menerima pengampunan dan RahmatNya, ia juga dijamin dengan suatu mekanisme petunjuk/arah kompas dalam memakmurkan hidup sebagai misi kekhalifahan di bumi.

Sehingga dengan mekanisme petunjuk itu, bpk kita dan keturunannya tidak akan merasa takut (tersesat) dan merasa bersedih.

Kembali ke gen berfikir tadi, Adam telah dibekali dengan proses ilmu (konstruksi ilmu) dan semua konsep semesta (nama dan kualitas benda benda), sebelum ia melakukan presentasi pertama di hadapan para malaikat.

Nabi Adam telah dibekali dengan kemampuan kognisi, mencerna,memahami, menguraikan dan memutuskan. Termasuk keputusan untuk mencoba memakan buah keabadian, yang menyebabkan tergelincir, lalu masuk dalam skenario utama untuk memakmurkan bumi.

Kemudian skenario ini berlanjut ke setiap ummat dengan masing masing pemimpin (Nabi dan Rasul) dengan misi yang sama. Menyembah Allah swt dan mengelola kehidupan bumi sebagai ladang uji dan amal.

Kepemimpinan ini melampaui apa yang dikenal dari tokoh agung dan filsuf Yunani yang datang kemudian. Bila kaum filsuf yunani berupaya memaksimalkan akal dengan fungsi rasioning, menimbang dan menakar lalu membentuk gagasan tentang ragam hal, atau menjadikan pikiran itu sebagai sesuatu yang otonom.

Maka para nabi yang menyeru dengan konsep monoteisme telah berupaya mengeksplorasi peristiwa semesta ini dalam wujudnya yang murni tanpa kerancuan dan keraguan dengan akal yang tercerahkan oleh wahyu.

Adaptasi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image