Pendidikan Islam, Krisis dan Tantangan
Gaya Hidup | 2024-08-22 10:49:23Krisis pendidikan Islam di era modern merupakan isu yang kompleks dan relevan. Mari kita bahas beberapa tantangan yang dihadapi pendidikan Islam dalam konteks zaman globalisasi dan modernisasi.
Secara internal..pendidikan islam berada dalam krisis ukhuwah, karena tersekat oleh pemahaman mazhab yang dangkal, hegemoni barat, krisis epistimologis, dan pandangan politik.
Adapaun secara eksternal, beberapa poin ini sangat relevan: 1. Kemajuan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan (Iptek: Tantangan: Perkembangan iptek yang pesat mempengaruhi cara kita belajar dan mengakses informasi.
Namun, terkadang ini juga mengaburkan nilai-nilai spiritual dan prinsip prinsip sosial.
Solusi: Pendidikan Islam perlu mengintegrasikan pemahaman agama dengan ilmu pengetahuan modern. Guru dan siswa harus memahami bagaimana nilai-nilai agama relevan dalam dunia yang terus berubah ini.
2. Globalisme: -Tantangan: Masyarakat yang semakin terbuka dan pluralistik memperkenalkan berbagai pandangan dan keyakinan.
Hal ini juga diperkuat dengan demokratisasi dan pluralisme versi barat. Yang kemudian merujuk pada moderasi agama menurut standar mereka.
Bagaimana pendidikan Islam menjaga identitas dan nilai-nilai keislaman di tengah keragaman ini?
Solusi: Pendidikan Islam tetap menjaga prinsip toleransi, dialog antaragama, dan menghormati perbedaan. Selama tidak melanggar sendi akidah.
Siswa perlu memahami bahwa pluralitas (bukan pluralisme) tidaklah menjadi ancaman, tetapi kesempatan untuk belajar dan berkontribusi. Pemahaman terhadap ajaran islam yang syamil/total juga perlu disemai.
3. Dekadensi Moral: Tantangan: Hilangnya nilai-nilai moral dan spiritual dalam pendidikan. Fokus pada materi dan prestasi sering mengabaikan pembentukan pribadi islam yang utuh.
Solusi: Pendidikan Islam harus mengutamakan pembentukan akhlak dan karakter yang kuat. Guru perlu menjadi teladan dan mengajarkan etika serta tanggung jawab sosial.
4.Dominasi Budaya Asing -Tantangan: Pengaruh budaya asing, terutama melalui media dan teknologi, dapat menggeser nilai-nilai lokal dan agama islam
Solusi: Pendidikan Islam harus memperkuat identitas lokal dan mengajarkan siswa untuk kritis terhadap budaya luar. Menggali nilai-nilai Islam yang relevan dengan konteks lokal.
5. Kepemimpinan parsial. Kepemimpinan modern sering hanya mengedepankan kecerdasan intelektual (IQ). Bagaimana menggabungkan IQ, EQ (kecerdasan emosional), dan SQ (kecerdasan spiritual)?
Solusi: Pendidikan Islam perlu mengajarkan kepemimpinan yang holistik, menggabungkan aspek intelektual, emosional, dan spiritual. Kepemimpinan yang berbasis pada nilai-nilai agama akan lebih berdaya saing di era modern ini.
Semoga pendidikan Islam dapat terus beradaptasi dan memberikan solusi yang relevan untuk menghadapi tantangan zaman sekarang. ===
Dari berbagai sumber: *Taufik sentana. Praktisi pendidikan islam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.