Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mas Syahril Mubarok

5 Besar Calon Ketua Umum PB PMII dan KOPRI PB PMII 2024-2027

Kolom | Wednesday, 21 Aug 2024, 17:00 WIB

PALEMBANG - Jelang pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) dan Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Putri (KOPRI) sudah memasuki babak akhir pada Rabu, (21/8/2024).

Total 22 calon Ketua Umum dari PB PMII dan 8 Ketua Umum KOPRI telah mengadu gagasan dan inovasi untuk arah organisasi mahasiswa nahdliyyin ini.

Beberapa pantauan di lapangan, beberapa cabang sudah mengantongi beberapa nama yang dirasa cocok untuk melanjutkan estafet PB PMII periode 2024-2027. Dengan menggunakan metode Random Sampling, beberapa pertanyaan diajukan kepada peserta kongres. Seperti gagasan, inovasi, pengalaman dan dimensi kaderisasi PMII ke depannya.

Dari sekian pandangan figur calon Ketua Umum PB PMII dan KOPRI PB PMII kepada para peserta kongres, muncul beberapa nama yang dirasa cocok untuk memimpin organisasi mahasiswa ini.

Berikut ini nama-nama yang beredar di tengah perhelatan Kongres PMII.

1. Moh. Faqih Al-Haramain

Moh. Faqih Al-Haramain

Berasal dari PMII Cabang Jember, Faqih membawa tema "PMII dalam Garis Masa Kepemimpinan Intelektual". Berkomitmen untuk membawa PMII ke arah yang lebih progresif, berdaya saing, dan relevan di tengah dinamika sosial-politik Indonesia.

2. M. Shofiyullah Cokro

M. Shofiyullah Cokro

M. Shofiyullah Cokro atau akrab disapa Gus Shofi berasal dari PMII Cabang Jogja. Mengusung tema "Rebranding PMII", Gus Shofi menginginkan PMII tidak hanya fokus di ideologisasi dan kaderisasi.

3. M. Rohim Hidayatullah

M. Rohim Hidayatullah

M. Rohim Hidayatullah berasal dari PMII Cabang Jakarta Selatan. Alumni Pesantren Asshiddiqiyah Kedoya ini mengusung gagasan "Digdaya PMII: Terampil, Progresif, Berkelanjutan". Pengalaman Rohim cukup matang, sebelumnya ia menjadi Ketua Bidang Aparatur dan Kepala Pusat Studi Ibukota Nusantara PB PMII.

4. Abdurrahman Hamas Nahdly

Abdurrahman Hamas

Hamas berangkat dari PMII Cabang Sleman. Sebelumnya ia aktif sebagai Wakil Sekjen Bidang Media dan Opini Publik PB PMII (2021-2024). Gagasan yang dibawanya adalah "PMII unggul berperan dan terdepan dalam membawa perubahan bangsa, agama, dan negara."

5. Mahbub Ubaedi Alwi

Mahbub Ubaedi Alwi

Berasal dari PMII Cabang Sumedang, Mahbub mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PB PMII. Membawa visi-misi "Khidmah PMII Untuk Cita Kemerdekaan Indonesia, Memperkokoh Manhajul Fikr li Ahlus Sunnah Wal Jama'ah".

Pertanyaan juga berlaku diajukan untuk siapa yang paling cocok memimpin KOPRI PB PMII. Berikut lima nama kandidat Ketua Umum KOPRI PB PMII:

1. Wulansari Aliyatus Sholikhah

Wulansari

Wulansari berangkat dari PC KOPRI PMII Ciputat. Segudang pengalaman Wulansari menjadi bekal untuk maju sebagai Ketua Umum KOPRI PB PMII. Mengusung tema "Bersama Wulan #BergerakSerentak mencapai visi Perempuan Berdaya KOPRI Digdaya."

2. Nadya Alfi Roihana

Nadya Alfi Roihana

Berasal dari PC KOPRI PMII Kota Bandung, Nadya membawa visi-misi "Wujudkan Kopri Maju dan 9 Jalan Ideologis". Ia berharap KOPRI dapat menerobos segala keterbatasan, tantangan, dan meraih peluang untuk kemajuan bersama.

3. Robiatul Adawiyah

Robiatul Adawiyah

Robiatul Adawiyah berangkat dari PC KOPRI PMII Jakarta Timur. Ia membawa gagasan "Inklusi dan Berdaya untuk KOPRI yang Unggul dan Kompetitif".

4. Fitra Juniarti

Fitra Juniarti

Berasal dari PC KOPRI PMII Kota Makassar, Fitra mengusung tagline "KOPRI SMART menuju kepemimpinan perempuan yang setara, responsif dan mendunia".

5. Rhofitania

Rhofitania

Rhofitania membawa gagasan "Empowering Women, Transforming The World". Rhofitania berasal dari PC KOPRI PMII Balikpapan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image