Abdullah bin Salam Yahudi Pertama yang Memeluk Islam
Sejarah | 2024-08-19 22:42:57Abdullah bin Salam bernama asli Hushain bin Salam bin al-Harits, seorang pendeta Yahudi Madinah yang bersekutu dengan kaum Anshar. Keturunan Nabi Yusuf bin Ya’qub. Beliau dan ayahnya merupakan orang yang terpandang di kaumnya dan memahami kandungan-kandungan Taurat. Beliau masuk Islam ketika Nabi Muhammad tiba di Madinah, lalu Nabi mengubah nama beliau menjadi Abdullah.
Diceritakan bahwa ketika Nabi Muhammad telah tiba di Madinah, Abdullah bin Salam bergegas menemui Nabi untuk membuktikan kebenaran bahwa beliau merupakan Nabi akhir yang diutus untuk seluruh umat manusia. Abdullah bin Salam tak merasakan adanya tanda-tanda kebohongan pada diri Nabi Muhammad. Abdullah bin Salam memberanikan diri untuk bertanya kepada beliau. Ada tiga pertanyaan yang dilemparkan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh seorang Nabi.
1. Apa tanda kiamat yang muncul pertama?
2. Apa makanan pertama yang dimakan penduduk surga?
3. Dari mana seorang anak bisa menyerupai ayah dan ibunya?
Nabi Muhammad menjawab, “Barusan Jibril memberitahuku.” Namun Abdullah bin Salam menyela. “Dia merupakan malaikat yang dimusuhi kaum Yahudi”. Nabi meneruskan jawabannya, “Tanda kiamat yang pertama kali muncul adalah api yang keluar dari arah timur, yang menggiring seluruh umat manusia ke arah barat. Makanan pertama yang dimakan penduduk surga adalah cuping hati ikan. Sedangkan seorang anak akan mirip dengan ayahnya jika air sperma ayah lebih dulu sampai ke rahim, begitu pula sebaliknya.
Setelah mendapat jawaban yang jelas dari Rasulullah, Abdullah bin Salam bersaksi bahwa Nabi Muhammad benar-benar utusan Allah dan memeluk Islam. Lalu Abdullah bin Salam berkata, “Wahai Rasulullah, kaum Yahudi adalah kaum pendusta. Jika mereka mengetahui keislamanku, mereka akan mendustakan diriku di depanmu. Hendaknya engkau menemui mereka dan bertanya tentang diriku”. Nabi pun menemui kaum Yahudi untuk menanyakan perihal Abdullah bin Salam. “Abdullah bin Salam itu lelaki seperti apa?” tanya Nabi. Kaum Yahudi menjawab, “Dia adalah orang baik dan putra dari orang baik kaum kami, orang alim dan putara dari orang alim kaum kami, orang pandai dan putra orang pandai kaum kami”. “Bagaimana jika dia masuk Islam, apakah kalian akan menerimanya?’’ Nabi bertanya kembali. “Semoga Allah melindunginya dari hal sedemikian” jawab kaum Yahudi. Selepas itu Abdullah bin Salam muncul dan mengucapkan dua syahadat di depan kaum Yahudi. Sontak, kaum Yahudi mencaci Abdullah bin Salam, “Kamu adalah orang buruk dan putra dari orang buruk kaum kita, orang bodoh dan putra dari orang bodoh kaum kita”. Lalu, Abdullah bin Salam berkata kepada Nabi Muhammad, “Ini yang aku khawatirkan dari orang-orang Yahudi”.
Abdullah bin Salam merupakan salah satu Sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Sahabat Nabi yang memiliki derajat tinggi dalam bidang keilmuan karena memahami Taurat dan Al-Qur’an. Ketika peradaban Islam dan Yahudi bercampur, banyak orang Islam yang menukil ilmu Taurat dari Abdullah bin Salam. Imam ath-Thabari banyak mengutip pendapat dari Abdullah bin Salam dalam kitab tarikhnya. Banyak cerita-cerita Israiliyat yang terdapat dalam kitab-kitab tafsir bersumber dari beliau. Abdullah bin Salam wafat di Madinah pada tahun 43 H.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.