Pengetahuan Skema Membantu Orang Dewasa Mengimbangi Penurunan Memori, Ungkap Peneliti
Info Terkini | 2024-08-18 08:18:05Sebuah studi baru yang diterbitkan di Cognition, pengetahuan skema mengompensasi penurunan memori yang berkaitan dengan usia dengan mengisi kekosongan ketika ingatan gagal. Seiring bertambahnya usia, memori episodik kita-yaitu mengingat peristiwa dan pengalaman tertentu-cenderung menurun.
Namun, penurunan ini tidak memengaruhi semua jenis informasi secara merata. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika informasi selaras dengan pengetahuan atau skema yang sudah ada sebelumnya, orang dewasa yang lebih tua sering kali berkinerja sebaik orang dewasa yang lebih muda. Ada dua teori utama yang menjelaskan bagaimana skema memengaruhi memori pada orang dewasa yang lebih tua: teori kompensasi dan defisit penghambatan.
Teori kompensasi menyatakan bahwa skema membantu mengisi kesenjangan yang disebabkan oleh kegagalan memori. Sementara teori defisit penghambatan, menyatakan bahwa skema mengganggu memori dengan menyebabkan kebingungan dengan informasi yang tidak selaras. Bukti-bukti yang ada belum dapat disimpulkan karena kerumitan dalam mengisolasi efek memori dan skema. Dalam penelitian ini, Michelle M. Ramey dan rekan-rekannya berusaha untuk secara langsung meneliti efek-efek ini.
Mengutip dari psypost.org, penelitian ini melibatkan 70 partisipan, termasuk 35 orang dewasa yang lebih tua berusia 62-87 tahun dan 35 orang dewasa yang lebih muda berusia 18-23 tahun. Eksperimen online ini terdiri dari dua fase: fase studi dan fase pengujian. Selama fase studi, para peserta mencari objek target dalam 60 adegan unik, masing-masing disajikan dua kali.
Objek-objek tersebut ditempatkan di lokasi yang sesuai dengan skema (misalnya, cangkir kopi di atas meja kopi) atau lokasi yang tidak sesuai dengan skema (misalnya, cangkir kopi di lantai). Pada tahap pengujian, peserta diperlihatkan 80 adegan (60 adegan lama dan 20 adegan baru) tanpa objek target dan diminta untuk mengingat lokasi objek target dan menilai kepercayaan diri ingatan mereka dalam skala 6 poin.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa orang dewasa yang lebih tua menunjukkan bias skema yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda, yang mengindikasikan bahwa keputusan ingatan mereka lebih dipengaruhi oleh kesesuaian skema. Secara khusus, akurasi ingatan spasial orang dewasa yang lebih tua lebih baik untuk adegan yang sesuai dengan skema dibandingkan dengan adegan yang tidak sesuai, dan efek ini lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda.
Para peneliti menemukan bahwa bias skema ini terutama disebabkan oleh kegagalan ingatan pada orang dewasa yang lebih tua. Ketika orang dewasa yang lebih tua memiliki ingatan yang buruk. Mereka lebih mengandalkan pengetahuan skema untuk mengisi kekosongan, memberikan bukti untuk teori kompensasi.
Selain itu, akurasi spasial orang dewasa yang lebih tua dalam mengingat kembali adegan-adegan lebih rendah daripada orang dewasa yang lebih muda, bahkan ketika mereka mengingat adegan-adegan tersebut dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua memiliki ketepatan ingatan yang lebih buruk dan lebih mengandalkan skema ketika ingatan mereka kurang tepat. Namun, dalam adegan yang sudah dikenal, orang dewasa yang lebih tua berkinerja serupa dengan orang dewasa yang lebih muda, yang mengindikasikan bahwa memori berbasis keakraban tidak terganggu oleh penuaan. ***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.