Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Rofiqi

3 Doa Anjuran Rosululah Agar Mampu Membayar Hutang

Agama | Wednesday, 14 Aug 2024, 16:20 WIB
sumber: id.pinterest.com

Sebagaimana kita tahu bahwa rezeki sudah sepenuhnya diatur oleh sang pencipta. Namun Allah juga akan menguji hambanya dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Ketentuan ini sudah ditegaskan dalam Al-Quran. Termasuk di dalamnya adalah sulitnya membayar hutang.

Berhutang sendiri sebenarnya telah diatur dalam bab-bab fiqh. Di mana ketika orang berhutang, maka ia memiliki kewajiban untuk membayarkan utang tersebut kepada si pemilik hutang (kreditur).

Dalam tulisan kali ini akan dijelaskan doa-doa yang diajarkan langsung oleh Baginda Nabi kepada sahabatnya agar mampu membayar hutang. Diantaranya sebagai berikut:

Pertama, diriwayatkan dari Hisyam bin Abdullah bin Zubair bahwa Umar bin Khattab sewaktu-waktu pernah mengalami musibah. Kemudian beliau mengadukannya kepada Baginda Nabi seraya memohon agar Nabi memerintahkannya untuk membeli sekantong kurma. Lantas Nabi menjawab “jika kamu mau saya akan perintahkan, tapi maukah kamu saya ajarkan beberapa kalimat yang lebih baik dari itu”

Kemudian Nabi membacakan doa berikut,

اَللّٰهُمَّ احْفَظْنِى بِالْاِسْلَامِ قَاعِدًا وَاحْفَظْنِى بِالْاِسْلَامِ رَاقِدًا وَلَا تُطْمِعْ فِيَّ عَدُوًّا وَلَا حَاسِدًا وَاَعُوْذُ بِكَ مِمَّا اَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ وَاَسْأَلُكَ مِنَ اْلخَيْرِ الَّذِى هُوَ بِيَدِكَ كُلِّهِ

“Ya Allah, jagalah Islam dariku saat duduk maupun tidurku. Dan jadikan ambisi musuh dan orang yang dengki menimpa diriku. Aku berlindung kepada-Mu dari apa yang Engkau ambil daripadanya. Dan aku memohon akan kebaikan yang seluruhnya berada dalam genggaman-Mu”

Kedua, datang dari kisah Sayyidatuna Aisyah yang menceritakan bahwa ayahnya (Abu Bakar r.a) pernah diajarkan doa oleh Rasulullah. Di mana doa tersebut juga diajarkan oleh Nabi Isa kepada pengikutnya (Hawariyyin).

Abu Bakar juga mengatakan kepada Aisyah “andaikan kau memiliki tanggungan hutang sebesar uhud, niscaya Allah akan membayarnya”. Doa itu adalah,

اَللّٰهُمَّ فَارِجَ الْهَمِّ كَاشِفَ اْلغَمِّ مُجِيْبَ دَعْوَةِ اْلمُضْطَرِّيْنَ رَحْمَانَ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَرَحِيْمَهُمَا اَنْتَ تَرْحَمْنِىْ فَارْحَمْنِىْ رَحْمَةً تُغْنِيْنِىْ بِهَا عَمَّنْ سِوَاكَ

“Ya Allah, Dzat yang menghilangkan kegelisahan dan kesedihan. Dzat yang mengabulkan permohonan doanya orang yang terdesak. Dan dzat yang Maha pengasih lagi penyayang di dunia maupun akhirat. Engkaulah sang pengasih, maka kasihanilah aku agar senantiasa merasa cukup dari sesuatu selain-Mu”

Setelah mengamalkan doa tersebut, Sayyidah Aisyah ketika memiliki hutang kepada Asma’ seketika itu bisa langsung membayar berkat rezeki Allah. Hal itu terjadi bukan karena ada warisan atau sedekah dari orang lain.

Ketiga, dalam kitab ad-Da’awât diterangkan bahwasannya ketika itu Baginda Nabi melihat sahabat Abu Umamah. Kemudian Nabi bertanya, “mengapa aku tidak melihatmu di teras masjid di luar waktu-waktu shalat?” Abu Umamah lantas menjawab, “saya khawatir memiliki kewajiban membayar hutang wahai Rasul”

Nabi kemudian merespon, “maukah saya ajarkan sebuah doa, di mana ketika kamu membacanya kekhawatiranmu akan hilang dan hutang-hutangmu akan terbayarkan”. Doa’ yang dibaca menjelang pagi dan sore hari. Berikut adalah doanya,

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلهَمِّ وَاْلحَزَنِ وَاَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلعَجْزِ وَاْلكَسَلِ وَاَعٌوْذُ بِكَ مِنَ اْلجُبْنِ وَاْلبُخْلِ وَاَعُوءذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kecemasan dan kesedihan, dari ketidakberdayaan dan rasa malas, dari ketakutan dan sifat kikir, serta dari diliputi hutang dan penindasan manusia”

Setelah mengamalkan doa di atas, akhirnya Abu Umamah bisa melunasi hutang-hutangnya.

Semoga amalan doa tersebut bisa membantu kita yang sedang mengalami masalah hutang sekaligus diberikan kemampuan untuk membayarnya. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image