Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image wachidah yuniartika_ums

Pengabdian Dosen UMS : Menuju Lingkungan Bebas Demam Berdarah!

Gaya Hidup | 2024-08-13 13:54:17

Kejadian masalah Demam Berdarah Dengue di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan merupakan penyakit endemis hampir di seluruh provinsi di Indonesia dan angka kematian Demam Berdarah Dengue selalu meningkat dari tahun ke tahun. Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue terjadi setiap 5 tahun, tetapi kini semakin sering, bahkan ada beberapa daerah terjadi Kejadian Luar Biasa setiap tahun. Demam Berdarah Dengue Ditularkan oleh vector nyamuk Aedes Aegypti dengan tempat perindukan nyamuk di lingkungan yang lembab, curah hujan tinggi, terdapat genangan air di dalam maupun diluar rumah. Factor lain penyebab Demam Berdarah Dengue adalah sanitasi lingkungan yang buruk, perilaku masyarakat tidak sehat, perilaku di dalam rumah pada siang hari, dan mobilitas penduduk.

Desa Jetis merupakan daerah Endemis Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Baki Sukoharjo. Tingkat lingkungan yang kurang bersih, banyak genangan air di sekitarnya, serta jentik-jentik nyamuk disekitar jamban air banyak.

Sebagai upaya untuk mengurangi kejadian demam berdarah khususnya di Desa Jetis, pada Bulan Juni 2024, telah diselenggarakan suatu program dalam upaya mengurangi kejadian demam berdarah. Pilot project tersebut difokuskan pada pendekatan Integrated pemberdayaan dan peran serta aktif masyarakat. Program tersebut meliputi pembuatan minyak semprot melalui daun kayu putih dan daun sirih.

Beberapa tahapan yang digunakan untuk mengapikasikan solusi ini adalah dengan melibatkan kelompok sasaran Ibu PKK. Selanjutnya materi pertama adalah penyuluhan kesehatan tentang Demam Berdarah, lalu pelatihan pembuatan minyak semprot dengan bahan dasar Daun Kayu Putih dan Daun Sirih.

Tujuan akhir yang dapat dicapai adalah, adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat produk sebagai upaya mencegah terjadinya Demam Berdarah.

Jika Ibu PKK memiliki ketrampilan yang baik, maka diharapkan mempunyai kemampuan menciptakan produk sendiri dan bisa dikonsumsi sendiri. Sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image