Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Eci Auliya

Menjadi Remaja Limited Edition, Siapa Takut!

Agama | 2024-08-10 22:12:51

Menjadi Remaja Limited Edition, Siapa Takut?

Oleh: Eci Aulia

(Penulis Buku, Pendidik Gen-Z)

Kata limited edition bukan sesuatu yang asing lagi di telinga kita. Di mana erat kaitannya dengan bisnis perusahaan ternama yang meluncurkan produknya dalam jumlah terbatas.

Menurut Collins Dictionary, limited edition adalah suatu produk seperti pakaian, tas, sepatu yang terbatas pada jumlah tertentu alias nggak pasaran. Harganya memang agak mahal dari harga pasaran, karena memiliki kualitas yang tinggi.

Sedangkan dari Cambridge Dictionary, limited edition adalah produk yang memiliki model yang sedikit unik dari jenis biasanya dan hanya diproduksi dalam jumlah kecil alias barang langka. Bisa dikatakan semisal hanya 20 orang yang memiliki jam tangan model tertentu di dunia. (finance.detik.com, 23-04-2023).

Ternyata istilah limited edition bukan hanya kita temukan dalam dunia bisnis. Ada juga nih yang namanya remaja limited edition. Pastinya jumlah mereka sangat sedikit di muka bumi ini. Nah, kira-kira kamu termasuk remaja limited edition atau enggak nih? Yuk, cek di sini.

Remaja limited edition adalah mereka yang memiliki tujuan hidup yang jelas. Ia paham bahwa keberadaannya di dunia ini hanya untuk meraih rida Allah Swt. semata.

Mereka adalah orang-orang yang ibarat menggenggam bara api di tengah sejuknya suasana. Maksudnya, mereka berani berbeda karena berpegang teguh pada kebenaran Islam, meskipun sendiri. Berani berbeda di tengah derasnya godaan dunia.

Contohnya, jika mayoritas anak remaja itu pacaran, kalau nggak pacaran katanya enggak gaul. Kalau nggak pacaran, susah dapat jodoh lah. Masih banyak alibi-alibi lainnya yang menormalisasi pacaran. Maka remaja limited edition, ia memilih untuk tidak pacaran alias jomblo. Sebab ia paham kalau pacaran bukan jalan yang diridai Allah Swt. untuk menemukan pasangan hidup. Meski ribuan orang menghinanya, ia tidak akan goyah sedikitpun. Imannya tetap kokoh seperti batu karang. Di sinilah high value seorang remaja limited edition.

Contoh lainnya, Di saat masih banyak teman-temannya yang belum menutup aurat. Ia tampil percaya diri dengan balutan pakaian syar'i-nya. Meskipun dilabeli dengan ejekan, seperti ibu-ibu, nggak gaul lah. Baginya, asalkan Allah suka dan Allah rida, terserah apa kata dunia.

Remaja limited edition memiliki akidah yang kokoh dan kepribadian kuat. Tidak gampang galau, apalagi auto galau hanya karena jerawat nempel di pipi. Atau auto nangis saat dibilang gendut. Namun, ia akan galau saat terlambat melaksanakan shalat wajib. Galau karena telah melakukan maksiat. Galau karena masih minim ilmu agama. Galau saat melihat kemungkaran di depan matanya.

Menjadi remaja limited edition di tengah kegemerlapan dunia tentu bukan hal yang mudah. Ia harus siap menjadi ghuraba atau terasing dari teman-temannya.

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw. bersabda:

"Islam pertama kali datang terasing, dan ia akan kembali terasing sebagaimana permulaannya, maka beruntunglah mereka yang terasing." (HR. Muslim, Ibn Majah, Ahmad).

Dalam riwayat 'Abdullah bin Mas'ud r.a. ditanyakan: "siapa yang dimaksud al-ghuraba'?" Rasulullah Saw. menjawab:

"Mereka yang terpisah dari kaumnya." (HR. Ahmad, Ibn Majah).

Itulah istimewanya seorang ghuraba, bahwa ia mulia dalam pandangan Allah Swt. Meskipun ia asing karena menggenggam erat kebenaran Islam. Ia adalah permata akhir zaman di tengah rusaknya kehidupan.

Untuk semua remaja yang berani berbeda di atas jalan kebenaran, you are spesial. Untuk semua remaja yang tidak gampang goyah dengan godaan dunia, kamu sangat mahal dan berkelas. Yakinlah seyakin-yakinnya, bahwa keputusan yang kamu ambil hari ini, akan menentukan episode akhir hidupmu di akhirat kelak. So, menjadi remaja limited edition, siapa takut! Barakallah fikum. Wallahu alam bissowwab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image