Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ratna Nisrina Puspitasari

Manfaatkan Sampah, OSIS SMP Negeri 1 Doplang Ciptakan Kerajinan Unik

Eduaksi | 2024-08-08 22:16:55
Proses pemilihan sampah sebelum dimanfaatkan untuk bahan kerajinan (sumber: dokumen pribadi)

Program peduli lingkungan terus digalakkan oleh OSIS SMP Negeri 1 Doplang, utamanya pemberdayaan sampah di lingkungan sekolah. Setelah program pembiasaan buang sampah sebelum pulang sekolah terlaksana. Program pengelolaan sampah yang lain mulai dilaksanakan, salah satunya adalah pemanfaatan sampah menjadi karya kerajinan. Pemanfaatan sampah tidak hanya berfokus pada sampah plastik, namun juga sampah lain yang ada di lingkungan sekolah, contohnya adalah sampah kertas.

Menurut Ketua OSIS SMP Negeri 1 Doplang, Dafa Eza Prasetyo, sampah lain juga perlu diperhatikan pengelolaannya supaya tidak menggangu lingkungan sekolah. Salah satunya memanfaatkan secara bersama-sama sampah-sampah yang ada di lingkungan sekolah menjadi produk-produk yang bermanfaat dan bernilai.

Proses pembuatan kerajinan unik berbahan dasar sampah (sumber: dokumen pribadi)

"Saya harap sampah-sampah di lingkungan sekolah dapat dimanfaatkan oleh siswa menjadi produk yang lebih bernilai," ujar Dafa Eza Prasetyo, Kamis (8/8/2024).

Salah satu yang coba dikreasikan adalah pembuatan kostum-kostum yang menggunakan bahan dasar sampah. Limbah sampah berjenis plastik maupun kertas yang sering dijumpai di lingkungan sekolah coba diubah menjadi kostum untuk pergelaran seni.

Sampah disusun menjadi komponen komponen dasar pembuatan kostum. Selain bertujuan untuk memberdayakan sampah yang ada, hal ini bertujuan untuk menghemat biaya pembuatan. Biaya yang seyogyanya dianggarkan untuk pembelian bahan baku bisa dialihkan untuk keperluan lainnya, sehingga akan lebih meminimalkan biaya pembuatan.

Siswa bergotong-royong membuat kerajinan (sumber: dokumen pribadi)

Selain memanfaatkan sampah yang ada, program ini secara tidak langsung mengurangi penggunaan plastik dan kertas sebagai bahan kerajinan. Bahan yang diperlukan dapat diganti dengan limbah sampah yang ada di sekitar sekolah sehingga tidak perlu memakai atau membeli bahan sebagai bahan pembuatan kerajinan.

Program ini berpegang pada konsep recycle, sehingga limbah sampah semaksimal mungkin diolah menjadi barang yang lebih bernilai dan bermanfaat. Selain itu, program ini juga memacu kreativitas siswa untuk menciptakan barang ataupun produk olahan sampah yang dapat dimanfaatkan ataupun digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel ini merupakan hasil dari liputan pribadi – 8 Agustus 2024 pukul 15.00 – Desa Doplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah – Dafa Eza Prasetyo (Ketua OSIS SMP Negeri 1 Doplang

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image