Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alfin

Apa ltu Cinta?

Ekspresi | 2024-08-08 07:30:47
Sumber: pribadi

Cinta, apa itu cinta? Bisa menjadi hal yang paling menyenangkan sekaligus paling menyakitkan dalam hidup. Kata orang, “cinta itu buta,” tapi menurutku, “dengan melihat, cinta akan tumbuh". Jika kamu mencintai seseorang karena penampilannya, itu bukan cinta, tapi obsesi. Jika kamu mencintai seseorang karena kebaikannya, itu bukan cinta, tapi kekaguman. Jika kamu mencintai seseorang karena uang atau hartanya, itu bukan cinta, tapi ketertarikan. Jika kamu mencintai seseorang karena dia mencintaimu, itu bukan cinta, tapi empati. Jika kamu bingung mengapa kamu mencintai seseorang, itu pasti cinta.

Dalam cinta, seorang pria sering dituntut untuk fokus pada satu wanita untuk membuktikan keseriusannya. Sementara wanita bebas menyeleksi banyak pria sebelum akhirnya memilih cinta yang pantas untuknya. Mencintaimu adalah pilihan, tapi aku tidak bisa memilih takdirku untuk siapa. Mencintai tanpa berharap dicintai balik adalah cinta yang tulus, yang mungkin belum pernah kamu rasakan.

Cinta tidak harus memiliki, kan? tidak harus selalu bersama, dan tidak harus memaksakan. Aku sangat mencintaimu, aku sayang, tapi aku ikhlas melihatmu bahagia meski bukan aku sumber kebahagiaanmu. Kamu tidak jahat, mungkin aku yang berlebihan mencintaimu.

Capek ya? Tidakkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati mereka dapat memahami atau telinga mereka dapat mendengar? Sesungguhnya bukan cinta yang buta, tetapi hati yang ada di dalam dada. Memaafkan kesalahannya bukan berarti menerima kembali cintanya. Kata “maaf” tidak bisa mengembalikan semua yang sudah terlewati. Memaafkan tidaklah mudah, apalagi memaafkan diri sendiri.

Aku suka dirimu. Mungkin aku sayang. Namun salahkah bila aku pendam perasaan ini? Aku kira, mendoakanmu saja sudah cukup, ternyata salah, sebab ada rindu yang entah kapan akan terbayarkan. Mustahil? Memang, namun pedih rasanya merindu pada hal yang mustahil untuk digapai.

Aku bisa mengungkapkan rasa ini. Tapi, aku tidak tahu bagaimana cara menyampaikannya, bagaimana membuatmu percaya. Sedangkan, aku masih begini-begini saja. Bukan orang yang punya segalanya. Ternyata, dewasa dan tidak punya apa-apa semenyakitkan ini. Jika disuruh memilih, aku ingin jadi anak kecil selamanya. Yang tak kenal kata “cinta,” yang selalu bahagia setiap harinya dengan hal-hal yang sederhana. Cinta tidak pernah salah. Yang salah aku sendiri. Aku yang berharap lebih darimu. Aku yang ingin dicintai balik olehmu. Dan aku yang selalu mencoba untuk tidak berharap apapun dari rasa cinta ini.

Setelah menjadi pria dewasa, aku mulai menyadari bahwa aku tidak ingin tergila-gila lagi pada cinta. Aku hanya ingin hidup dengan penuh ketenangan, penuh kesabaran, menemukan seseorang yang dapat saling memahami dan memberikan rasa aman bahkan nyaman. Aku mengharapkan pasangan yang memberiku ketenangan pikiran dan rasa percaya, bukan rasa cemas.

Tuhan, aku menyerah. Aku pasrah. Aku percayakan semua pada-Mu. Engkau lebih tahu apa yang terbaik buat hamba-Mu yang bodoh ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image