Nurul Afifah
Pengaruh IKN Kalimantan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Info Terkini | 2024-07-24 10:28:40Salah satu keharusan terkait pemindahan ibu kota negara (IKN) adalah perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan, termasuk di wilayah timur Indonesia. Sejalan dengan proses pembangunan IKN yang dimulai pada tahun 2022, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini sudah merasakan dampak dari pembangunan.
Pemindahan ibu kota provinsi (IKN) ke Kalimantan Timur diumumkan Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di istana provinsi pada 26 Agustus 2019. Berbagai faktor menjadi penghambat perlunya relokasi IKN. Faktor sosial, ekonomi, politik, budaya, pertahanan keamanan, bahkan risiko bencana alam menjadi pertimbangan penting dalam merelokasi IKN dari Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI). Kepadatan penduduk yang tidak merata dan cenderung terkonsentrasi di Pulau Jawa telah menimbulkan berbagai dimensi ketimpangan dan stagnasi perekonomian yang belum terselesaikan.
Provinsi Kalimantan Timur terdampak positif oleh kehadiran IKN dan diharapkan menjadi gerbang pembangunan nasional dengan Kalimantan sebagai porosnya. Namun, ekonomi Kaltim masih dihadapkan pada tantangan karena didominasi oleh sumber daya alam, khususnya pertambangan dan migas
Kehadiran IKN dapat mendorong inovasi dan peningkatan pendidikan. Investasi dalam riset dan pengembangan, serta kemitraan antara perusahaan dan lembaga pendidikan, dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi.
IKN akan berdampak positif terhadap kegiatan perekonomian, karena kehadiran ibu kota baru di Pulau Kalimantan ini dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal dan regional. Hal ini akan menciptakan infrastruktur modern, pusat industri dan peluang investasi baru, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan per kapita dan mengurangi pengangguran.
IKN tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi tetapi juga membantu diversifikasi perekonomian kota-kota sekitarnya. Keberadaan IKN dapat memudahkan masuknya berbagai sektor industri dan mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu. Hal ini membuat perekonomian lebih tahan terhadap perubahan global.
NURUL AFIFAH PRODI EKONOMI SYARI'AH MAHASISWA UNIVERSITAS KH. MUKHTAR SYAFA'AT DARUSSALAM BLOKAGUNG BANYUWANGI
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
