Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Saiful Bahri

Kepala Dinas Pendidikan Sarolangun Luncurkan Gerakan Literasi Sekolah di SMPN 2 Sarolangun

Eduaksi | Friday, 21 Jan 2022, 09:36 WIB
epala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun, Helmi, S.H., MH memberikan sambutan pada acara peluncuran gerakan literasi sekolah di SMPN 2 Sarolangun.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun, Helmi, S.H., MH meluncurkan gerakan literasi sekolah SMPN 2 Sarolangun, Senin, (17/1).

Peluncuran tersebut dilakukan secara simbolis membaca bersama sebagai bahan awal kegiatan literasi.

Gerakan Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Permendikbud tersebut adalah sebuah upaya untuk menumbuhkan budi pekerti anak.

"Saya senang dengan inisiatif dari seluruh warga SMPN 2 Sarolangun yang mengembangkan literasi sekolah ini, membangun dua saung untuk membaca, suasananya membuat betah membaca buku," katanya.

Kepala Bidang PMPTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sarolangun, Hj.Dian Sri Hayati, SP, M.Si mengatakan, Gerakan Literasi Sekolah ini bertujuan membiasakan dan memotivasi siswa untuk mau membaca dan menulis guna menumbuhkan budi pekerti.

“Harapan kami tentu saja, dalam jangka panjang, diharapkan dapat menghasilkan anak-anak yang memiliki kemampuan literasi, membaca dan menulis,” ujarnya.

Karenanya, buku-buku yang dibagikan untuk sekolah dalam Gerakan Literasi Sekolah ini adalah buku-buku yang dapat menumbuhkan budi pekerti.

Suasana baca buku di saung baca SMPN 2 Sarolangun.

Buku yang dijadikan acuan sebagai bahan literasi di sekolah di antaranya buku cerita atau dongeng local sesuai dengan usia siswa, termasuk buku-buku yang menginspirasi seperti biografi tokoh lokal dan biografi anak bangsa yang berprestasi, juga buku-buku sejarah yang membentuk semangat kebangsaan atau cinta tanah air.

"Program Gerakan Literasi Sekolah cocok dan sejalan dengan Program PINTAR Tanoto Foundation, para guru juga terbantu dengan adanya materi program budaya baca yang dilatihkan Tanoto Foundation," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Sarolangun, Abridar HB.S.Pd.M.M mengatakan, kegiatan literasi yang dikembangkan tidak hanya membaca.

"Namun dilengkapi dengan kegiatan menulis yang harus dilandasi dengan keterampilan atau kiat untuk meringkas, memodifikasi, menceritakan kembali, sehingga melatih siswa menjadi penulis buku nantinya," pungkasnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image