Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Irsyad Harits

Bank Sampah Asri Berseri: Tukar Sampah Jadi Rupiah

Eduaksi | 2024-07-23 02:33:54
Tempat penampungan sementara dari hasil timbangan sampah warga. (Foto: Muhammad Irsyad)

Tangerang Selatan - Sampah merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia, semua aspek kehidupan selalu menghasilkan sampah setelah produk utamanya digunakan. Sampah akan terus bertambah seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh manusia, disertai semakin besarnya pertumbuhan jumlah penduduk, semakin bertambah juga masalah yang dihadapi akibat sampah tersebut.

Perumahan Griya Pamulang Asri mempunyai solusi untuk masalah tersebut. Perumahan ini memiliki program bank sampah yang dinamai dengan Bank Sampah Asri Berseri. Bank sampah ini beralamat di Jl. Inpres, Perumahan Griya Pamulang Asri, Kel. Benda Baru, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Program bank sampah ini, diadakan setiap awal atau pertengahan bulan dan dilakukan satu bulan sekali. Kegiatannya dimulai dari pukul 07.30 sampai 09.00 pagi. Pada jam yang sudah ditentukan, warga berkumpul di dekat lapangan GPA untuk melakukan penimbangan sampah. Program ini menerima atau menimbang berbagai macam sampah, mulai dari kardus, botol plastik, kaleng, besi, bahkan minyak jelantah bisa ditimbang di sini.

Warga menimbang sampah. (Foto: Muhammad Irsyad)

Para warga mengantri sesuai dengan nomor urut yang sudah didapat, agar tercipta suasana yang kondusif. Setelah dilakukan penimbangan, hasil timbangan dicatat di buku catatan milik pengurus dan di buku tabungan milik warga. Sampah yang sudah terkumpul, diangkut petugas yang nantinya akan ke tahap pengelolaan. Pencairan uang tidak langsung saat itu, tetapi dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian setelah satu tahun uang bisa ditarik sesuai dengan catatan yang ada di buku tabungan warga.

Pencatatan hasil timbangan dan nomor antrian. (Foto: Muhammad Irsyad)

Ketua bank sampah, Suci, menceritakan bahwa program bank sampah tersebut sudah ada sejak tahun 2016 dan mulai eksis pada tahun 2019 hingga sekarang. "Program (bank sampah) ini sebetulnya dari 2016, tapi yang paling eksis banget ketika disahkan oleh kelurahan yaitu tahun 2019, dan alhamdulillah sampai sekarang masih berjalan," kata Suci, saat diwawancarai, Minggu (14/7/2024).

Tentunya, Suci tidak bekerja sendirian. Ia bersama pengurus yang lain, yakni Imah dan Rina, saling bersinergi untuk menjalankan program yang bermanfaat ini.

Para pengurus dan warga. (Foto: Muhammad Irsyad)

Bank sampah ini awalnya dicetuskan oleh salah satu warga yang pada saat itu mempunyai keinginan untuk pergi umrah. Salah satu warga tersebut menginisiasikan adanya tabungan rutin, dengan melakukan pengumpulan sampah.

"Pencetus kenapa bank sampah ini terbentuk, itu awalnya dari keinginan salah satu warga. Jadi, warga ini awal niatnya pengen pergi umroh, tapi dari tabungan yang ibaratnya rutin, dari sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit, salah satunya adalah ngumpulin sampah yang bernilai ekonomis," ujar Suci.

Bank sampah ini juga mengolah sampah organik menjadi komposter. Dari komposter ini bisa menghasilkan pupuk tanaman dan pakan ikan.

"Kalau sampah yang organik, kami olah menjadi komposter. Komposter ini fungsinya bisa menjadi pupuk dan bisa menjadi pakan ikan, tapi yang paling sering kita gunakan airnya untuk tanaman," kata Suci.

Suci mengharapkan agar seluruh warga mempunyai kesadaran atas pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari sampah. Dengan lingkungan yang bersih, diharapkan terhindar dari banjir dan warga menjadi sehat.

"Harapannya supaya warga Griya Pamulang Asri ini sadar akan sampah, sehingga lingkungan kita bersih, terhindar dari marabahaya khususnya banjir, kemudian sehat," harapnya.

Nuning, warga GPA, mengatakan bahwa dengan adanya program bank sampah ini, warga menjadi aktif menilai sampah yang bisa menjadi peluang mengumpulkan uang. Program ini juga bisa mengurangi beban sampah mingguan yang terbuang begitu saja.

"Kita di sini warga bisa aktif untuk menilai sampah itu dan menjadi peluang untuk mengumpulkan uang. Ya bagus sih, jadi mengurangi beban sampah mingguan yang selalu kita buang," kata Nuning, saat diwawancarai, Minggu (14/7/2024).

Senada dengan Suci, Nuning berharap agar antusias warga meningkat karena manfaatnya yang baik. Ia juga menambahkan agar terus dimudahkan saat penimbangan sampah dan sudah mulai dimudahkan saat ini.

"Semoga antusias warga semakin meningkat gitu, karena melihat manfaatnya yang memang cukup baik. Ya kedepannya mudah-mudahan semakin dipermudah kita dalam melakukan penimbangan, alhamdulillah sudah semakin mudah," harapnya.

Program ini sejatinya harus terus berjalan, karena melihat manfaatnya yang cukup baik untuk lingkungan dan warga. Perlu adanya rasa saling dukung antara warga dan pengurus agar program ini terus berlanjut sampai seterusnya.

Penulis: Muhammad Irsyad Harits, Mahasiswa semester 2 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosen Pengampu: Fauziah Muslimah, M.I.Kom.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image