Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurul Azizah

Dampak Perubahan Iklim: Suhu Pagi Hari di Indonesia Semakin Menyegarkan

Update | Monday, 22 Jul 2024, 14:29 WIB

Belakangan ini Indonesia mengalami penurunan suhu yang signifikan di pagi hari, hal ini mulai terjadi pada pertengahan bulan juli 2024 dengan suhu dingin yang tidak biasa membuat masyarakat banyak bertanya-tanya mengenai penyebab di balik fenomena ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menjelaskan penyebab suhu dingin di beberapa wilayah di Indonesia yang terjadi pada tengah musim kemarau. Suhu udara dingin ini telah terasa pada berbagai wilayah indonesia bagian khatulistiwa, termasuk Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang dimana tidak ada turun hujan sama sekali.

Menurut BMKG, “hal ini disebabkan oleh angin monsun Australia yang membawa udara dingin dan kering yang berasal dari wilayah Australia ke wilayah Indonesia yang berada di Belahan Bumi Selatan (BBS).” Yang dimana udara ini yang menyebabkan suhu di pada malam hingga pagi hari menjadi sangat rendah. Pada siang hari, suhu udara akan menjadi terasa lebih panas dikarenakan ketiadaan awan yang menghalangi radiasi matahari.

Guswanto, sebagai Deputi Bidang Meteorologi BMKG mengatakan “fenomena suhu dingin terjadi jelang puncak musim kemarau di Juli-Agustus. Namun, terkadang bisa sampai September 2024”. Selain itu Guswanto juga menambahkan, suhu dingin di indonesia bukan hanya karena angin monsun Australia, melainkan indonesia wilayah sebagiannya yang disebabkan oleh posisi geografis, kondisi topografis, ketinggian wilayah, serta kelembapan udara yang relatif kering.

Perubahan iklim yang mempengaruhi angin monsun Australia juga berdampak pada pola cuaca diwilayah Asia Tenggara secara keseluruhan. Negara-negara tetangga Indonesia, seperti Malaysia dan Singapura, juga melaporkan kondisi cuaca yang lebih dingin dari biasanya.

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi cuaca dingin yang telah diprediksi akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan. Selain itu, upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim terus digalakkan, termasuk melalui kampanye hemat energi dan pelestarian lingkungan.

Para ahli juga menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi perubahan iklim ini. Langkah-langkah mitigasi dan adaptasi perlu ditingkatkan agar dampak negatif dari fenomena cuaca ekstrem dapat diminimalisir.

Nurul Azizah, Dasar-dasar Jurnalistik

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image