Desa Karang Kuten Bertransformasi: Kerajinan Bambu Kini Berbasis Teknologi Arduino
Teknologi | 2024-07-16 21:02:19Di Desa Karang Kuten, perkembangan teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk kerajinan bambu. Sebagai pusat anyaman bambu yang terkenal akan estetika dan fungsionalitasnya, desa ini memperkenalkan alat ukur bambu inovatif berbasis Arduino serta alat serut irat bambu untuk mendukung para pengrajinnya.
Kerajinan bambu merupakan industri utama di Desa Karang Kuten. Namun, proses manual dalam pengukuran dan penghalusan bambu menjadi tantangan utama untuk mencapai efisiensi dan kualitas yang optimal. Untuk mengatasi masalah ini, sekelompok mahasiswa KKN dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, bekerja sama dengan Bapak Suparman dari Dusun Sukomangu, telah mengembangkan alat berbasis teknologi Arduino.Di Desa Karang Kuten, perkembangan teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk kerajinan bambu. Sebagai pusat anyaman bambu yang terkenal akan estetika dan fungsionalitasnya, desa ini memperkenalkan alat ukur bambu inovatif berbasis Arduino serta alat serut irat bambu untuk mendukung para pengrajinnya.
Alat Ukur Bambu Berbasis Arduino
Alat ini dilengkapi dengan sensor ultrasonik yang mampu mengukur jarak dengan presisi tinggi. Data pengukuran ditampilkan secara real-time pada layar LCD, memungkinkan pengrajin melakukan pengukuran dengan cepat dan akurat. Penggunaan alat ini signifikan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk proses pengukuran, sehingga meningkatkan produktivitas.
Alat Serut Irat Bambu
Selain alat ukur, tim KKN juga memperkenalkan alat serut irat bambu yang efektif untuk menghaluskan permukaan bambu. Alat ini dirancang untuk memberikan hasil yang konsisten dan berkualitas tinggi, yang pada gilirannya meningkatkan daya saing produk anyaman bambu di pasar.
Penggunaan teknologi ini memberikan dampak positif bagi para pengrajin bambu di Desa Karang Kuten. Dengan alat ukur berbasis Arduino dan alat serut irat bambu, pengrajin dapat meningkatkan presisi dan efisiensi kerja mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Pengembangan ini diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain yang memiliki potensi kerajinan tangan untuk mengadopsi teknologi dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Dengan demikian, inovasi teknologi tidak hanya menjadi milik kota besar, tetapi juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pedesaan.
Proyek ini merupakan bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, dengan anggota sub-kelompok 2 yaitu Bryan Pragita, Almadea Chintya Anka, dan Amar Nuruddin. Mereka berharap, dengan adanya inovasi ini, produk anyaman bambu dari Desa Karang Kuten dapat semakin dikenal dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.