Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Menavigasi Situasi Sosial Selama Pemulihan Gangguan Makan

Eduaksi | 2024-07-09 08:49:29
Sumber gambar: Shutterstock

Lima strategi untuk lebih percaya diri saat dalam pemulihan gangguan makan.

Wawasan Utama

· Komunikasikan secara terbuka tentang kebutuhan Anda dengan teman dan keluarga tepercaya.

· Alihkan fokus Anda dari makanan ke interaksi sosial dan aktivitas di acara.

· Kelola ketidaknyamanan dengan mengakuinya, berlatih menenangkan diri, menetapkan tujuan yang realistis, dan mencari dukungan.

Situasi sosial dapat menjadi tantangan bagi siapa pun, namun bagi mereka yang baru pulih dari gangguan makan, situasi tersebut bisa menjadi hal yang sangat menakutkan. Pertemuan keluarga, makan di luar, dan acara sosial lainnya sering kali berkisar pada makanan, yang dapat memicu kecemasan dan stres. Namun, Anda dapat menghadapi situasi ini dengan percaya diri dan nyaman dengan strategi dan pola pikir yang tepat. Begini caranya:

1. Temukan Jalan Tengah antara Pengendalian dan Fleksibilitas

Meskipun penting untuk menghindari perilaku yang terlalu mengendalikan, mengetahui situasi makanan secara umum dapat membantu meredakan kecemasan:

· Buatlah Pertanyaan umum. Tanyakan kepada tuan rumah atau tempat untuk memastikan bahwa makanan akan disajikan dan pilihan yang memenuhi kebutuhan Anda akan tersedia. Anda tidak perlu menjelaskan secara spesifik, namun gambaran umum tentang apa yang akan disajikan dapat membantu Anda merasa lebih siap.

· Bawalah Camilan Cadangan. Bawalah camilan kecil yang tidak mengganggu. Hal ini dapat memberikan jaring pengaman jika pilihan makanan tidak memenuhi kebutuhan Anda tanpa terlalu menarik perhatian.

2. Komunikasikan Kebutuhan Anda

Komunikasi terbuka dengan teman dan keluarga dapat meredakan kecemasan Anda secara signifikan. Berikut cara mendekati percakapan ini:

· Jelaskan Situasi Anda. Ceritakan kepada orang-orang yang Anda percaya bahwa Anda menderita kelainan makan dan sedang dalam masa pemulihan. Beri tahu mereka tentang pemicu Anda dan bagaimana mereka dapat mendukung Anda.

· Tetapkan Batasan. Tidak apa-apa untuk menetapkan batasan dalam diskusi terkait makanan. Dengan sopan jauhkan pembicaraan dari pembicaraan tentang diet atau citra tubuh jika hal itu membuat Anda tidak nyaman.

· Minta Dukungan. Jangan ragu untuk meminta bantuan. Entah meminta teman untuk menemani Anda ke kamar kecil untuk beristirahat atau meminta jangka waktu tertentu untuk makan bersama keluarga dan memastikan komponen tertentu disertakan. Akomodasi kecil dapat membuat perbedaan besar.

3. Fokus pada Aspek Sosial

Ingat, acara sosial adalah tentang berhubungan dengan orang lain, bukan hanya tentang makanan. Alihkan fokus Anda ke interaksi dan aktivitas sosial:

· Terlibat dalam Percakapan. Berusahalah untuk terlibat dalam percakapan yang bermakna. Ajukan pertanyaan, berbagi cerita, dan nikmati kebersamaan dengan orang-orang di sekitar Anda.

· Berpartisipasi dalam Kegiatan Non-Makanan. Jika acaranya mencakup permainan, menari, atau aktivitas lainnya, berpartisipasilah secara aktif. Ini akan membantu mengalihkan perhatian Anda dari penyebab stres terkait makanan.

· Latih Perhatian. Tetap hadir pada saat ini. Teknik mindfulness, seperti pernapasan dalam atau latihan grounding, dapat membantu Anda tetap tenang dan fokus pada kegembiraan acara tersebut.

4. Kelola Ketidaknyamanan

Mengatasi ketidaknyamanan dalam situasi sosial sangat penting untuk pertumbuhan pemulihan gangguan makan. Penting untuk menyadari bahwa ketidaknyamanan adalah bagian normal dari situasi yang menantang dan dapat dikelola secara efektif. Berikut cara menghadapi situasi ini dengan ketahanan:

· Akui Ketidaknyamanan. Kenali saat Anda merasa tidak nyaman, dan biarkan diri Anda menerima perasaan tersebut tanpa menghakimi. Ini dapat membantu Anda membangun toleransi seiring berjalannya waktu.

· Berlatih Menenangkan Diri. Gunakan teknik membumi seperti pernapasan dalam atau fokus pada pengalaman sensorik untuk menenangkan diri Anda saat ini.

· Tetapkan Tujuan yang Realistis. Daripada menghindari ketidaknyamanan sepenuhnya, usahakan untuk secara bertahap memaparkan diri Anda pada situasi yang menantang dengan kecepatan yang bisa dikendalikan.

· Menilai Perilaku Keselamatan. Evaluasi perilaku seperti meninggalkan acara sosial atau mengandalkan mobil Anda sebagai jaring pengaman. Meskipun penting untuk memprioritaskan kesejahteraan Anda, terus-menerus bersandar pada perilaku ini dapat memperkuat kecemasan daripada mendorong pertumbuhan.

· Carilah Dukungan. Bersandarlah pada teman tepercaya, anggota keluarga, atau terapis yang dapat memberikan dorongan dan bimbingan saat Anda menghadapi tantangan ini.

5. Latih Kasih Sayang pada Diri Sendiri

Pemulihan itu sulit, dan sangat penting untuk bersikap baik kepada diri sendiri selama proses tersebut:

· Akui Kemajuan Anda. Rayakan pencapaian Anda, sekecil apa pun. Setiap langkah maju adalah kemenangan.

· Maafkan diri Anda. Jika Anda mengalami momen yang menantang atau merasa telah melakukan kesalahan, maafkan diri Anda sendiri. Belajar dari pengalaman dan bergerak maju.

Kesimpulan

Menavigasi situasi sosial selama pemulihan gangguan makan dapat menjadi tantangan, tetapi dengan fleksibilitas, komunikasi, dan rasa sayang pada diri sendiri, Anda dapat menikmati peristiwa ini tanpa mengorbankan pemulihan Anda. Ingatlah bahwa kesejahteraan Anda adalah hal yang paling penting, dan tidak masalah jika Anda memprioritaskan kebutuhan Anda. Dengan berfokus pada hubungan sosial dan melatih kesadaran, Anda dapat menciptakan pengalaman positif dan terus membuat kemajuan menuju pemulihan Anda.

***

Solo, Selasa, 9 Juli 2024. 8:36 am

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image