Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Salsabila Ayuni

Tumbuhkan Kecakapan Belajar di Era Digital

Teknologi | 2024-06-29 15:41:37

Pemanfaatan teknologi pendidikan digital dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

— Pemanfaatan platform teknologi pendidikan semakin dibutuhkan untuk membantu siswa menguatkan kecakapan fundamental dalam belajar serta kontekstual. Sebab, pembelajaran di sekolah yang masih mengejar tuntas materi tanpa memperhatikan kebutuhan dan kemampuan siswa menjadi salah satu masalah kritis yang menyebabkan kompetensi belajar kemampuan dasar siswa Indonesia rendah dan tidak memenuhi standar mininimal internasional.

Co-Founder Zenius Wisnu Subekti, Jumat (18/2/2022), mengatakan, kualitas pendidikan dapat dicapai jika dalam pembelajaran peserta didik memahami konsep-konsep suatu materi sehingga dapat menerapakannya secara kontekstual. ”Kami membuat apliaksi platform belajar karena merasakan banyak siswa yang belajar namun enggak mengerti konsep. Hal ini tecermin dari berbagai laporan internasional yang menunjukkan kualitas pedidikan kita rendah. Masalah kritikal ini sudah dimulai di SD. Karena di pendidikan dasar tidak dikuasai kecakapan fundamental, yakni kemampaun menghitung dan mengerti bacaan, jadinya masalah dalam pembelajaran menumpuk,” kata Wisnu.

Meningkatkan fundamental kemampuan belajar siswa, menurut Wisnu, bisa dimulai, antara lain, dari kurikulum dan cara mengajar guru. Sayangnya, belum semua guru fokus untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa karena dikejar harus menyelesaikan suatu bab/materi tertentu. Akibatnya, kesempatan siswa untuk mengeksplorasi suatu materi hingga paham dan mampu menerapkan secara kontekstual terkendala karena guru tidak membantu untuk kembali membahas materi yang belum dikuasai siswa.

Menurut Wisnu, adanya perubahan kebijakan pendidikan, seperti tidak ada lagi ujian nasional, tetapi Asesmen Kompetensi Minumum (AKM), justru semakin penting bagi guru untuk memastikan siswa memahami suatu konsep dalam materi pembelajaran. Sebab, AKM ada untuk memastikan siswa memahami konten, skil kognitif, dan konteks.

”Untuk bisa perform dalam AKM, siswa harus paham konsep untuk bisa menerapkan dalam konteks berbeda. Harapannya, guru-guru makin sadar bahwa penguatan foundational skill ini penting sejak SD dan sejalan dengan kebijakan pendidikan saat ini. Para siswa juga secara mandiri bisa belajar dari aplikasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan bisa diulang-ulang untuk menguatkan pemahaman konsep secara benar,” ujar Wisnu.

Peluncuran aplikasi ZeniusLand dari platform edutech Zenius untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan mendukung penguasaan konsep dasar belajar siswa SD dengan karakter Disneyland yang dikenal anak-anak. Pembelajaran digital untuk menudkung peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.

Kuliah daring

Situasi pandemi Covid-19 yang dinamis membuat kebutuhan untuk mengoptimalkan pembelajaran secara daring jadi keharusan. Di webinar yang digelar perusahaan pengembang teknologi informasi Sevima, Staf Ahli Wakil Presiden Republik Indonesia Mohamad Nasir, yang sekaligus Mantan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, mengajak kampus untuk segera menghancurkan tembok penghalang kesulitan pembelajaran daring. Kuliah daring tidak bisa ditunda karena pertaruhannya bukan hanya tentang kesehatan, tapi juga perkembangan teknologi.

”Jika kita bisa mempercepat kuliah online dan digitalisasi perguruan tinggi serta mengintegrasikan seluruh sistem informasi kegiatan di kampus, kita bisa menyelesaikan masalah besar perguruan tinggi; menghindari penyebaran virus, menghadirkan akses yang inklusif, serta menghadirkan pendidikan yang berkualitas untuk semua,” kata Nasir.

Dua tahun terakhir ini, pandemi menuntut perkuliahan digelar secara daring. Sayangnya, kesulitan terus dihadapi kampus karena kuliah daring masih dianggap sebagai perkuliahan jarak jauh (distance learning). Akibatnya, cara mengajarnya sama persis dengan ketika kuliah dilakukan secara tatap muka. Hanya medianya saja dipindahkan dari luring menjadi daring.

”Cara mengajarnya masih sama seperti menggunakan papan tulis. Mahasiswa datang, dosen datang, di waktu yang sama, mendengarkan materi di jam yang sama, melihat layar berjam-jam sampai ada keluhan matanya terasa pedih. Ini bukan kuliah online, ini hanya memindahkan kuliah dengan media komunikasi,” ujar Nasir.

DOK. BINUS

suasana orientasi mahasiswa baru Binus Online Learning di Jakarta, Rabu (28/2). Kuliah secara daring terus dikembangkan di Indonesia. Foto Dokumentasi Universitas Binus.

Percepatan, lanjut Prof Nasir, nantinya perlu dilakukan dengan cara menerapkan kuliah daring yang terintegrasi atau biasa disebut Sistem Manajemen Belajar (LMS). Dengan LMS, dosen bisa berbagi materi, menyelenggarakan kuis dan ujian, serta merekap nilai dan melaporkannya dalam sekali klik.

Bahkan, tidak menjadi soal jika dosen dan mahasiswa tidak bertemu di waktu yang sama. Dosen cukup merekam penjelasannya dan mengunggah soal kuis, lalu mahasiswa bisa mengakses rekaman dan mengerjakan kuis kapan saja.

Cara mengajarnya masih sama seperti menggunakan papan tulis. Mahasiswa datang, dosen datang, di waktu yang sama, mendengarkan materi di jam yang sama, melihat layar berjam-jam sampai ada keluhan matanya terasa pedih.

”Kuliah online yang terintegrasi ini perlu kita percepat. LMS akan memberikan wadah bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara langsung (synchronous) atau komunikasi terjadwal (asynchronous),” kata Nasir.

Rektor Universitas Siber Asia Jang Youn Cho memaparkan, perkuliahan daring sukses ia lakukan di kampus dalam konteks Indonesia. Menggunakan Sistem Akademik berbasis Awan (siAkadcloud), Universitas Siber Asia bermitra dengan puluhan institusi publik maupun swasta di Indonesia hingga mancanegara untuk mengembangkan perkuliahan daring yang terintegrasi.

Direktur Sevima Ridho Irawan menagatakan, lebih dari 700 kampus se-Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Sevima telah menggunakan sistem akademik berbasis Awan (siAkadcloud). ”Tantangan dalam penerapan sistem pasti sangat beragam. Dengan semangat bersama untuk merevolusi pendidikan tinggi, kuliah daring yang terintegrasi bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja di seluruh Indonesia. Dengan begitu, kualitas pendidikan bisa dilakukan secara merata di seluruh penjuru negeri,” kata Ridho.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image