Sistem Pendidikan Islam Terbukti Mampu Mencetak Generasi Emas
Politik | 2024-10-18 08:47:12Penulis Siti Fatimah
Pegiat Dakwah
Makin ramai tindak kejahatan yang dilakukan remaja/pelajar bahkan anak usia di bawah umur. Berbagai tindak kejahatan yang dikerjakan seperti pencurian, pemerkosaan, bullying, hingga pembunuhan.
Angka kejahatan di kalangan remaja dan anak-anak dinyatakan mengalami peningkatan sepanjang tahun 2020-2023 (Dirjen Pemasyarakatan dan Hak Asasi Manusia). Ini baru yang tercatat, dan kemungkinan masih banyak kasus-kasus lainnya yang belum terkuak.
Inilah akibat dari penerapan sistem pendidikan sekuler, di mana agama dijauhkan dari kehidupan, bahkan dari dunia pendidikan. Padahal seharusnya pendidikan atau sekolah menjadi tempat untuk mencetak generasi yang beriman dan bertakwa.
Dalam sistem pendidikan sekuler, fungsi agama dikesampingkan. Pelajar hanya dijejali ilmu-ilmu dunia saja dan hanya sebatas untuk tujuan dunia saja. Contohnya agar gampang mendapatkan pekerjaan yang layak ketika sudah lulus sekolah.
Meski demikian, fakta yang terjadi betapa untuk mendapatkan pekerjaan pun demikian sulit di negeri ini. Rakyat seolah-olah dipaksa berpikir keras hanya bertahan hidup. Hingga akhirnya pun tak sedikit yang berujung pada tindak kriminal lainnya seperti mencuri dan membegal.
Sistem ini terbukti gagal dalam menyelamatkan remaja dan anak-anak dari kerusakan. Akibatnya pelajar jauh dari fitrahnya, yang menjadikan naluri pelajar tidak terkendali ketika mendapatkan ancaman dari luar.
Padahal sejatinya betapa manusia terlahir dengan fitrah Islam, tetapi orang tuanyalah yang menjadikan dirinya Yahudi, Nasrani, atau Majusi (hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim). Hadis ini memberi tahu kita bahwa manusia memiliki kecenderungan pada agama yang benar.
Lingkungan sosial pun tidak mencerminkan kehidupan yang islami. Faktanya kini begitu melekat dan menjamurnya kejahatan di tengah-tengah masyarakat. Maka sudah seharusnya menjadi tanggung jawab negara untuk memperbaiki kualitas pendidikan agar terjaganya fitrah dan akidah masyarakat, khususnya kalangan remaja dan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa yang lebih baik.
Sudah saatnya umat melek sejarah Islam, tidak lain adalah pendidikan dalam Islam. Tujuannya adalah untuk menanamkan prinsip-prinsip ajaran Islam agar membentuk pola pikir dan pola sikap islami. Hal ini pada gilirannya akan melahirkan generasi dengan kepribadian Islam yang mumpuni.
Rasullullah mengajarkan hukum-hukum Islam pada anak-anak hingga orang tua. Dengan berlandaskan Al-Qur'an dan As-sunah. Meski begitu, Islam juga memerhatikan ilmu sains atau ilmu dunia. Bahkan telah terbukti beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan yang ternyata sudah dibicarakan dalam firman Allah di dalam Al-Qur'an. Contohnya adalah penjelasan terkait keberadaan api di dasar laut (QS. At-Tur: 6),
dua airlaut yang tidak menyatu ( QS. Ar-Rahman: 19-20), dan masih banyak lagi.
Rasullullah pun pernah mengizinkan dua sahabatnya pergi ke Yaman untuk mempelajari ilmu teknik. Rasullullah juga mengajarkan ilmu-ilmu yang lain seperti memanah, menunggang kuda, berenang. Adapun untuk wanita diajarkan menenun, menulis, dan menjadi perawat.
Dalam Islam, pendidikan bukan hanya sarana mentransfer Ilmu, tetapi juga sebagai alat membentuk kepribadian Islam. Hal ini menjadikan peserta didik paham dengan hukum-hukum Islam. Mulai dari perkara yang wajib, sunah, makruh, mubah, dan haram. Dari sinilah terlahir generasi emas yang berkualitas dari segi intelektual maupun spiritual.
Di sini peran orang tua pun sangat dibutuhkan dalam pembentukan karakter islami. Pendidikan dalam rumah harus sangat diperhatikan. Karena sabaik-baiknya sekolah adalah rumahnya.
Keluarga, guru, dan masyarakat harus saling bersinergi. Tentu dengan dorongan yang lebih kuat yaitu peran negara.
Sistem Islam telah terbukti mampu melahirkan generasi emas sepanjang sejarah peradaban dunia. Masa ini berlangsung ketika Rasullulah menjadi kepala negara di Madinah. Lantas dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dan pada khalifah setelahnya di era kekhilafahan.
Terbukti Sistem Islam mampu melahirkan generasi yang cerdas dalam urusan dunia dan memiliki pemahaman yang cemerlang tentang agama. Di samping itu juga mampu menerapkan nilai-nilai Islam di seluruh aspek kehidupan.
Dari sejarah ini, sudah seharusnya umat sadar dan dapat mengambil pelajaran bahwa memperjuangkan tegaknya syariat Islam secara kaffah ke dalam seluruh aspek kehidupan hukumnya wajib. Hanya dengan sistem Islam, generasi akan terselamatkan.
Wallahualam bissawab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.