Hubungan Sains dan Islam
Agama | 2024-06-27 22:44:12Hubungan antara Islam dan sains merupakan sebuah hal yang rumit tetapi mendalam, mengilhami refleksi tentang bagaimana cara keduanya saling berkaitan dalam membimbing perjalanan manusia di dunia ini.
Dilihat dari perspektif Islam, agama tidak hanya sekadar ajaran atau kepercayaan saja, namun juga sebuah pondasi untuk dapat memandu manusia dalam mengembangkan dirinya menurut batin dan etika. Islam memastikan tujuan untuk dapat hidup yang jelas, membersihkan jiwa dan perasaan, serta membentengi manusia dari keresahan dan tekanan yang ada. Sementara itu, sains memberikan pengetahuan bagi manusia untuk mengerti bagaimana alam semesta secara sistematis dan objektif, memperkuat benteng perlindungan dari bencana alam, serta mempercepat kemajuan teknologi dan pengetahuan.
Sains membawa revolusi lahiriah atau material, sedangkan Islam membawa revolusi batiniah atau spiritual. Hal tersebut mencerminkan bahwa keduanya tidak hanya memiliki fungsi sebagai alat intelektual yang praktis, tetapi juga sebagai pendorong transformasi dalam dimensi-dimensi yang berbeda dari kehidupan manusia.
Dalam sejarah menunjukkan bahwa Islam tidak hanya menerima sains, namun juga mendorongnya. Tokoh-tokoh seperti Ibnu Sina, yang dikenal sebagai Avicenna di Barat, adalah contoh dari bagaimana pemikiran ilmiah dalam Islam telah memberikan kontribusi yang signifikan di dalam bidang kedokteran, filsafat, dan ilmu pengetahuan lainnya. Keberhasilan tokoh-tokoh tersebut tidak hanya memperkaya peradaban Muslim, tetapi juga berpartisipasi yang berharga untuk kemajuan umat manusia secara keseluruhan.
Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Islam dan sains tidaklah konflik atau pertentangan, namun memiliki keharmonian dan keselarasan. Kedua hal tersebut saling melengkapi dalam memberikan pedoman bagi seluruh umat manusia untuk dapat mengembangkan potensijya secara menyeluruh. Dengan cara memahami dan menghargai peran masing-masing, maka seseorang akan dapat memperkaya pemikiran dan memajukan peradaban dengan cara yang menghormati nilai-nilai spiritual dan ilmiah secara bersamaan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.