Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Abdul Rohman Saparudin

Azumardi Azra dalam Historiografi Islam di Indonesia

Agama | Thursday, 27 Jun 2024, 16:53 WIB

Azumardi Azra merupakan seorang Cendekiawan muslim Indonesia yang pernah menjabat sebagai rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1998 sampai 2006. Ia dilahirkan di Lubuk Alung, Padang Priaman, Sumatera Barat pada 4 Maret 1955 dan wafat pada 18 September 2022.

Prof. Dr. H. Azumardi Azra, M.A, M.Phill, Ph.D, CBE.

Azumardi Azra menempuh pendidikan tingginya di IAIN, Fakultas Tarbiyah Jakarta. Kemudian melanjutkan studinya ke Universitas Columbia jurusan Departemen Bahasan dan Budaya Timur Tengah. Selanjutnya, pada tahun 1989 ia melajutkan pendidikannya di Universitas yang sama di Fakultas Sejarah. Ia mendapatkan gelar master Filosofi dari Universitas tersebut pada tahun 1922 dan gelar doktor filosofi juga didapatkannya melalui disertasi yang berjudul The Transmission of Islamic Reformis to Indonesian: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian.

Terdapat beberapa aspek yang menjadi kontribusi Azumardi Azra dalam historiografi Islam di Indonesia. Pertama, memberikan kontribusi dalam penentuan arah perjalanan sejarah Islam di Indonesia dari sebelum pra-kemerdekaan dalam artian mencakup wilayah Nusantara melalui karyanya yang berjudul Jaringan Ulama Nusantara. Menurut teori Marxian, kaum yang tertindas (Proletarrian) juga mempunyai peran penting dalam menentukan arah perjalanan sejarah. Berdasarkan teori tersebut, ulama pada masa kolonial di Nusantara merupakan golongan orang-orang yang tertindas dan terpinggirkan oleh para koloni. Keberadaannya sebagai pemuka agama yang sangat diperlukan oleh masyarakat seringkali mendapatkan diskriminasi, geraknya dibatasi dan perannya dikebiri sehingga dakwah dengan umatnya banyak mengalami hambatan. Para penguasa pada saat itu melakukan hal tersebut karena ulama dianggap sebagai pembawa masalah, penghasut rakyat untuk melawan pemerintah, pemicu kerusuhan, penganggu ketertiban dan anggapan buruk lainnya sehingga banyak ulama yang dipenjara, diasingkan bahkan dibunuh.

Kedua, pendekatan sejarah islam di Indonesia sebagai bagian dari sejarah umat islam secara keseluruhan. Menurut Azumardi Azra perjalanan islam di Indonesia harus dilihat dari perspektif global yakni Islamisasi di Indonesia harus dipahami sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perkembagan yang terjadi pada dunia Islam secara global. Selain itu, pada saat yang sama dalam perkembangan islam juga harus dilihat dari perspektif lokal. Hal tersebut karena masyarakat muslim lokal juga mempunyai jaringan kolektif tentang perkembangan islam yang berlangsung di masyarakat. Dari kedua perspektit itu akan memunculkan pemahaman yang lebih tepat mengenai perjalanan Islam dan pembentukan identitasnya di Indonesia. Perjalanan historis islam di Indonesia ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan Islam di Arab dan kawasan lainnya sebab Islam merupakan agama yang perjalanan historisnya dimulai di Mekkah dan terus menjalar hingga sampai ke Indonesia dan kawasan lainnya.

Ketiga, memberikan warna terhadap Islam dan kesadaran terhadap sejarah umat Islam di Indonesia. Historiografi islam merupakan penulisan Arab yang memiliki perkembangan dalam periode sejak Islam pertama kali disampaikan kepada Nabi Muhammad pada abad ke-7 M. Periode awal historiografi Islam mengambil bentuk relatif yang mempunyai dasar keagamaan sehingga memberikan kesadaran sejarah kepada umatnya melalui al-Qur’an dan dari diri Nabi Muhammad sendiri sebagai figure historis. Dalam hal ini, Azumardi Azra memberikan kesadaran sejarah kepada umat islam Indonesia melalui tulisan dan karyanya sehingga banyak yang peduli terhadap agama Islam itu sendiri.

Keempat, memperkenalkan sejarah sosial didalam Historiografi Islam Indonesia. Perkembangan sejarah sosial di Indonesia ditandai dengan munculnya karya dari Sartono Kartodirjdo tentang Pemberontakan Petani Banten 1888 dan terus berkembang yang dikembangkan oleh banyak sejarawan, salah satunya adalah Azumardi Azra. Dapat dijumpai bahwa penulisan sejarah di Indonesia ini banyak yang didominasi oleh corak sejarah politik sehingga perkembangan sejarah sosial tidak bisa begitu pesat. Karya-karya tentang Sejarah Sosial biasanya memuat suatu peristiwa dari sudut pandang orang-orang biasa dan lebih banyak sudut pandang yang dihadirkan didalamnya sehingga kesimpulan dalam sebuah Historiografi akan lebih akurat serta komprehensif.

Sumbangan yang diberikan Azumardi Azra terhadap perkembangan Historiografi Islam Indonesia ini termuat dalam banyak karya yang telah ditulisnya. Diantara karya-karya tersebut adalah Jaringan Ulama terbit tahun 1994, Pergolakan Poitik Islam terbit tahun 1996, Islam Reformis terbit tahun 1999, Konteks Berteologi di Indonesia terbit tahun 1999, Menuju Masyarakat Madani terbit tahun 1999, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru terbit tahun 1999, Esei-esei Pendidikan Islam dan Cendekiawan Muslim terbit pada 1999, Renaisans Islam di Asia Tenggara terbit tahun 1999, Islam Substantif terbit tahun 2000, Historiografi Islam Kontemporer: Wacana, Aktualitas dan Aktor Sejarah terbit pada 20022 dan sebagainya. Itulah beberapa karya yang sudah ditulis olehnya sehingga berpengaruh terhadap perkembangan Historiografi Islam di Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image