Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hikmatul Aulia

Faedah Retorika Komunikas Islam (Dakwah)

Pendidikan dan Literasi | 2024-06-27 16:33:44
Sumber: Dokumen Pribadi

Oleh: Syamsul Yakin dan Hikmatul Aulia

(Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Dari perspektif nilai, terdapat sejumlah keuntungan dari dakwah. Berdasarkan ayat-ayat dan hadits terkait dakwah, manfaatnya dapat dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, manfaat bagi da'i, yaitu gugurnya dari kewajiban berdakwah dan penerimaan kebaikan baik di dunia maupun di akhirat.

Kedua, manfaat bagi mad'u, yaitu gugurnya dari kewajiban belajar dan penerimaan kebaikan di dunia dan akhirat. Ketiga, manfaat bagi alam, yaitu terciptanya keseimbangan dalam kosmos. Secara sederhana, tujuan dakwah adalah untuk kesejahteraan semua makhluk sebelum dan setelah kematian (kehidupan eskatologis).

Di sisi lain, retorika memberikan manfaat dengan membantu pembicara menyampaikan materi secara efektif, efisien, dan menarik. Retorika juga bermanfaat dalam meyakinkan pendengar karena pesan yang disampaikan didasarkan pada data dan riset.

Selain itu, retorika juga memberikan manfaat bagi pendengar dengan menyajikan pesan secara komprehensif, mendalam, informatif, edukatif, dan advokatif.

Berdasarkan manfaat retorika dan dakwah yang telah disebutkan, dapat disimpulkan beberapa manfaat dari retorika dakwah. Pertama, pesan dakwah yang mencakup akidah, syariah, dan akhlak dapat disampaikan dengan efektif, efisien, menarik, dan estetis.

Kedua, dai dapat menyajikan variasi dalam pidatonya dengan teknik ice breaking dan humor. Ini bertujuan untuk menjaga agar ceramah tetap menarik dan tidak monoton. Dalam konteks ini, pembicara membuka ruang dialogis dan asertif bagi pendengar.

Ketiga, manfaat retorika dakwah adalah meningkatkan substansi dakwah dengan menyajikan pengetahuan yang didasarkan pada sumber yang dipercaya dan otoritatif. Hal ini terjadi karena pesan ceramah disusun secara sistematis, kreatif, dan estetis.

Keempat, dalam berbicara, retorika dakwah membimbing dai untuk membuat keputusan yang tepat, seperti kapan menggunakan nada tinggi, sedang, atau rendah. Kapan untuk memotivasi pendengar dan kapan untuk menyentuh emosi mereka. Semua keputusan ini didasarkan pada pertimbangan objektif di lapangan.

Secara kesimpulannya, manfaat retorika dakwah dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu bagi pembicara dan bagi pendengar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image