Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siti Afifah

Metode Penulisan Ibn Al-Atsir dalam Kitab Al-Kamil

Agama | Monday, 24 Jun 2024, 13:52 WIB

Ada beberapa pedekatan metodologis yang dilakukan Ibn al-Atsir dalam al- Kâmil, yaitu: Pertama, Ibn al-Atsir menyebutkan sejarahnya berdasarkan urutan kronologis. Kedua, beliau merangkum riwayat-riwayat yang menyebutkan beberapa kejadian yang sama, sehingga tidak membuat para pembacanya jenuh. Tahap ini bisa disebut tahap heuristik. Dalam permulaan muqaddimah kitab tersebut Ibn al-Atsir berkata: “Amma ba’d.

Aku sangat senang menelaah kitab-kitab sejarah ketika aku mengamatinya, aku melihat bahwa setiap kitab memiliki tujuan berbeda. Tujuan yang berbeda ada orang yang sengaja memperpendek riwayat yang seharusnya ditulis dalam lembaran yang panjang. Sebaliknya ada pula orang yang ingin memanjangkan cerita untuk urusan yang sangat kecil. Orang- orang timur tidak suka membuat sejarah orang Barat, sedangkan orang- orang Barat mengabaikan suasana yang sedang terjadi di Timur.

Oleh sebab itu, jika ada pelajar yang hendak mengkaji sejarah secara kronologis dan terus bersambung, dia mesti mengkajinya dalam waktu yang lama, untuk menelaah berjilid-jilid kitab, padahal hal seperti ini sangat membosankan. Ketika saya melihat suasana seperti ini, saya mulai mencoba menulis sejarah secara menyeluruh, dengan mengulas peristiwa dari awal secara berurutan hingga zaman kita sekarang ini.” Ketiga, Ibn al-Atsir hanya mengutip riwayat-riwayat yang telah teruji kebenarannya. Langkah ini merupakan hal yang tidak sulit bagi orang sekelas Ibn al-Atsir yang terkenal keahliannya dalam ilmu hadits.

Tahap ini bisa disebut sebagai tahap kritik. Tahap dimana seorang sejarawan harus memilah data mana yang layak untuk diangkat menjadi sebuah fakta. Keempat, setelah berhasil menghimpun riwayat-riwayat yang sudah teruji, maka Ibn al-Atsir menyusunnya dalam sebuah tema dengan urutan yang bersesuaian dan berkesinambungan. Tahap ini disebut sebagai tahap interpretasi. Ibn al-Atsir menyatakan: “Maka aku mengumpulkan riwayat-riwayat (yang sudah teruji) tersebut dalam sebuah rangkaian yang teratur berdasar bulan atau tahunnya.

Dan aku menglasnya menjadi rangkaian peristiwa kronologis yang teratur dan berkesinambungan.” Kelima, Ibn al-Atsir menguji peristiwa sejarah dengan pendekatan ilmu- ilmu bantu yang bersesuaian dengan pembahasannya. Keenam, Ibn al-Atsir menilai sebuah sejarah dengan pendekatan kontinuitas. Bahkan Ibn al-Atsir berhasil mengungkap sebuah peristiwa berdasarkan aspek-aspek yang mengitarinya, mulai dari aspek sosiologis, antropologis, dan kejadian kronologis sebelumnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image