Assist. Prof. Dr. Hisam Ahyani.
Menyoroti Isu Ketenagakerjaan di Indonesia 2024, Lulusan Jurusan Hukum Ingin Jadi Apa?
Info Terkini | 2024-06-23 05:28:32Menyoroti Isu Ketenagakerjaan di Indonesia 2024, Lulusan Jurusan Hukum Ingin Jadi Apa?
oleh : Dr. Hisam Ahyani, M.H
Dosen Institut Miftahul Huda Al Azhar, Kota Banjar, Indonesia
Tahun 2016, sebagaimana dirilis oleh (ekonomi.republika.co.id, 2016) dimana survei oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengungkapkan bahwa dari total 5 juta mahasiswa di Indonesia, sebanyak 83 % dari mereka bermimpi untuk menjadi karyawan. Sedangkan empat persen lainnya bercita-cita menjadi wiraswasta, sementara sisanya tertarik untuk menjadi anggota LSM atau politisi. Hal ini juga senada dengan pendapat Ketua Umum BPP Hipmi, Bahlil Lahadalia saat mengisi acara Jambore Hipmi Perguruan Tinggi se-ASEAN di Telkom University Convention Hall Bandung.
Bagaimana di tahun 2024?...
Sekretaris Jenderal Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, menyoroti masalah ketenagakerjaan seperti ketidaksesuaian antara lulusan pendidikan dengan kebutuhan industri serta isu link and match dalam menggali kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja ke depan. Dia mengapresiasi kegiatan Days of Law Career 2024 yang diselenggarakan oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia sebagai titik temu antara pencari kerja dan pihak yang membutuhkan, untuk menghadapi tantangan bonus demografi, Revolusi Industri 4.0, dan angkatan kerja milenial dengan lebih efektif.
Daftar Rujukan
1. https://ekonomi.republika.co.id/berita/o7mb4z383/hipmi-83-persen-mahasiswa-ingin-jadi-karyawan
2. https://www.hukumonline.com/berita/a/dua-masalah-ketenagakerjaan-yang-terjadi-saat-ini-lt65d28b24223fd/?page=all
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
