Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alodia Cheryl Nur Alifa

Surabaya dan Bau Sungainya

Kolom | Friday, 21 Jun 2024, 16:43 WIB
Foto diambil pada 26 Mei 2024

Hidup tanpa air bersih terdengar mustahil. Tanpa air bersih aktivitas sehari- hari seperti mandi, makan, minum, mencuci baju dan piring tentunya akan terganggu. Namun, kenyataannya masih banyak wilayah yang kesulitan menjangkau air bersih. Dalam beberapa kasus, masalah air bersih ini diakibatkan ulah warga di wilayah itu sendiri. Di Surabaya, terdapat sungai yang melalui berbagai pemukiman penduduk. Salah satu desa yang dilalui adalah Desa Jojoran. Bagi orang baru, sungai ini memiliki bau yang sangat menyengat sehingga harus menutup hidung saat melalui sungai ini. Tidak dengan masyarakat sekitar, bau tersebut sudah tidak tercium saking terbiasanya bertahun-tahun ditemani bau busuk dari sungai dan selokan. Setiap hari sungai ini menampung limbah cair domestik yang dialirkan melalui pipa-pipa di sisi sungai. Petugas yang dikerahkan pemerintah untuk memangkas dan menyirami pepohonan di jalan raya hampir setiap hari terlihat menjalankan tugas, tetapi tidak ada satupun petugas yang pernah terlihat mengurus sungai yang ada di Surabaya. Pemerintah seperti kehabisan cara untuk mengatasi masalah sungai. Usaha pemasangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pun tidak berjalan dengan baik. Dilansir dari situs Suara Surabaya, Eko Agus Supiadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Surabaya mengakui, pengawasan IPAL di Surabaya masih minim karena keterbatasan jumlah petugas pengawas. Sehingga, banyak di antaranya tidak berfungsi karena jarang dibersihkan atau rusak. “Saya akui memang (pengawasan) terbatas SDM. Tapi kebanyakan kasus, setelah kita telusuri memang IPAL-nya bermasalah. Ada yang tidak dibersihkan atau rusak,” kata Eko kepada Radio Suara Surabaya, Senin (22/3/2021). Sampai saat ini belum ada langkah serius dari pemerintah untuk mengatasi pencemaran sungai di Surabaya Untuk mengatasi masalah ini perlu dimulai dari pemerintah. Banyak PR pemerintah yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pencemaran sungai. Pembangunan IPAL yang sudah direncanakan pemerintah harus dijalankan dengan serius. Edukasi petugas IPAL sangat diperlukan akan tidak terulang kejadian kerusakan IPAL yang berimbas pada terbuangnya dana yang telah dikeluarkan. Edukasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan karena pencemaran sungai tidak hanya disebabkan oleh limbah cair, tetapi juga limbah padat yang sengaja dibuang ke sungai. Dengan sungai yang bersih, semua pihak akan merasa nyaman dan terhindar dari penyakit.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image