Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dzakwan Ariqah

Konsep Hidup Muslim: Menjaga Keseimbangan Ikhtiar dan Tawakkal

Agama | 2024-06-19 09:34:41
Sumber gambar: jendelaislam.com

Dinamika kehidupan manusia pasti penuh dengan perjuangan yang tak jarang beriringan dengan suka duka. Namun, ajaran islam hadir sebagai bagian dalam proses pendampingan setiap orang yang menginginkan keberhasilan di setiap lini kehidupannya. Walaupun kita menyadari bahwa mustahil hidup selalu diwarnai dengan kesuksesan, tawa, juga kebahagiaan. Disinilah pentingnya pemahaman yang benar menjadi pegangan dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh perjuangan. Salah satu konsep islam dan prinsip hidup yang mesti jadi pegangan adalah menjaga keseimbangan ikhtiar dan tawakkal.

Ikhtiar dan Tawakkal kepada Allah adalah dua konsep yang sering kali dikaitkan dalam konteks kehidupan sehari-hari, terutama dalam agama Islam. Keduanya merupakan prinsip fundamental yang saling melengkapi dalam upaya manusia untuk meraih tujuan dan keberhasilan.

Ikhtiar merupakan langkah aktif dan kerja keras yang dilakukan seseorang untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Dalam Islam, ikhtiar ditekankan sebagai bagian dari kewajiban manusia untuk bekerja keras dan bertanggung jawab terhadap hidupnya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, "Sesungguhnya manusia tidak akan mendapatkan sesuatu kecuali dengan usahanya." (QS. An-Najm: 39).

Ikhtiar dalam konteks ini mencakup segala upaya yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, terencana, dan berdasarkan keilmuan atau keterampilan yang dimiliki. Misalnya, seorang yang ingin sukses dalam pekerjaan harus mempersiapkan diri dengan pendidikan, pengalaman kerja, serta memperbaiki kualitas diri agar dapat bersaing dengan baik.

Tawakkal kepada Allah

Tawakkal merupakan sikap melepaskan diri sepenuhnya kepada Allah SWT setelah melakukan segala ikhtiar yang diperlukan. Ini bukanlah sikap pasrah penuh keputus asaan, melainkan kepercayaan yang mendalam bahwa hasil akhir dari segala ikhtiar ada di tangan Allah.

Rasulullah SAW bersabda, "Jika kamu semua bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya Dia akan memberi rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki kepada burung-burung, mereka pergi di pagi hari dalam keadaan lapar, dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang." (HR. Tirmidzi).

Memaknai Hubungan Antara Ikhtiar dan Tawakkal
Ikhtiar dan tawakkal bukanlah konsep yang bertentangan, melainkan saling melengkapi. Seorang Muslim diwajibkan untuk berusaha sekuat tenaga dengan memanfaatkan segala potensi yang dimilikinya. Namun, setelah melakukan ikhtiar sebaik mungkin, dia harus melepaskan kekhawatiran berlebihan tentang hasil akhir kepada kehendak Allah.

Tawakkal bukanlah alasan untuk mengabaikan ikhtiar atau bekerja tanpa perencanaan, tetapi sebagai sikap mental untuk menjaga keseimbangan antara upaya dan ketundukan kepada Allah SWT.

Meraih Keutamaan Tawakkal

Tawakkal kepada Allah memiliki beberapa keutamaan yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam. Pertama, tawakkal membawa ketenangan dan kedamaian batin karena melepaskan kekhawatiran yang berlebihan terhadap masa depan. Kedua, tawakkal menguatkan iman seseorang karena dia yakin bahwa segala sesuatu berada di bawah kendali dan kehendak Allah SWT. Ketiga, tawakkal membangun rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah karena manusia menyadari bahwa hasil akhir dari ikhtiar mereka adalah anugerah dari-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat penerapan konsep ikhtiar dan tawakkal kepada Allah dalam berbagai konteks. Misalnya, seorang pelajar yang belajar dengan tekun dan berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan dalam ujian. Seorang pebisnis yang merencanakan strategi bisnisnya dengan matang dan berserah diri kepada Allah untuk hasil yang terbaik. Seorang petani yang bekerja keras merawat tanamannya dan berdoa agar Allah memberikan hujan yang cukup dan hasil panen yang melimpah.

Kesimpulannya, ikhtiar dan tawakkal kepada Allah merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan. Ikhtiar adalah kewajiban manusia untuk bekerja keras dan bertanggung jawab, sementara tawakkal adalah sikap melepaskan diri kepada kehendak Allah setelah melakukan segala ikhtiar dengan sungguh-sungguh. Keduanya saling melengkapi dan menguatkan iman serta ketenangan batin.

Dengan memahami dan menerapkan kedua konsep ini dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim dapat meraih keberhasilan dunia dan akhirat sesuai dengan ridha Allah SWT. Semoga kita mampu menerapkan dan menjaga keseimbangan ikhtiar dan tawakkal dalam upaya kita mencapai tujuan yang kita impikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image