Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sirilus Aristo Mbombo_Pengamat Realitas

Apakah Politik di Indonesia Menjamin Keamanan Warga Negara?

Politik | Thursday, 13 Jun 2024, 06:17 WIB
Sumber Gambar: Pexels

Bayangkan kita tinggal di sebuah negara yang benar-benar acuh tak acuh terhadap keamanan dan kesejahteraan warganya. Apabila ada warga yang kehilangan pekerjaan, negara sama sekali tidak mengambil tindakan untuk membantu. Ketika ada warga yang menderita penyakit serius, negara hanya berpangku tangan tanpa melakukan apapun. Bahkan saat ada warga yang meninggal, negara tetap tak menunjukkan reaksi.

Saat harga barang-barang kebutuhan pokok melonjak tinggi, negara hanya menunjukkan kemarahan, namun hampir tidak mengambil langkah nyata untuk mengatasi masalah tersebut. Ketika biaya pendidikan menjadi sangat mahal, para pejabat negara justru terlihat berkeliling dengan mobil mewah dan pergi ke luar negeri dengan dalih melakukan studi banding. Ketika warganya mengalami kerugian dan ketidakadilan, negara juga tidak bertindak, bahkan seringkali justru memperparah penderitaan rakyatnya. Ini jelas merupakan indikasi dari sebuah negara yang gagal: politik yang gagal, dan kebijakan yang merusak.

Politik sebenarnya merupakan hal yang sederhana. Intinya adalah menciptakan rasa aman bagi semua orang tanpa terkecuali dan dengan itu, semuanaya akan berkembang dengan sendirinya. Meskipun seluruh definisi politik mengarah pada tujuan mendasar yang tampak sederhana ini, penerapannya sangatlah kompleks. Jika kita menelaah berbagai literatur tentang politik dan filsafat politik, kita akan menemukan setidaknya tiga definisi utama dari politik.

Pertama, Politik adalah Tentang Pengaturan Kehidupan Bersama. Politik pada dasarnya berkaitan dengan bagaimana kita mengatur kehidupan bersama dalam masyarakat. Sebuah kehidupan bersama dapat dianggap berhasil jika setiap individu di dalamnya merasa aman baik secara fisik maupun mental. Ketika setiap orang merasa aman, alasan untuk terjadinya konflik akan berkurang secara signifikan.

Kedua, Politik dalam Pengertian yang Paling Ekstrem. Dalam pengertian yang paling ekstrem, politik dapat diartikan sebagai usaha yang penuh intrik untuk memenuhi kepentingan suatu kelompok tertentu. Dalam hal ini, jika kebetulan kepentingan kelompok tersebut sejalan dengan kepentingan umum, itu hanyalah sebuah efek samping, bukan tujuan utama dari politik itu sendiri. Politik seperti ini cenderung berfokus pada keuntungan kelompok tertentu, dan bukan pada kesejahteraan seluruh masyarakat. Ketiga, politik merupakan seni untuk mewujudkan berbagai kemungkinan. Tujuan-tujuan besar yang pada awalnya tampak mustahil dapat terwujud jika orang-orang menjalankan proses-proses politik yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Seni ini menuntut kemampuan komunikasi yang baik, termasuk kemampuan mendengarkan pihak lain dengan seksama serta menyampaikan permintaan-permintaan yang relevan. Selain itu, seni politik juga memerlukan keahlian dalam menafsirkan kebutuhan orang lain dan berupaya memenuhinya, sehingga pada akhirnya mereka juga dapat membantu kita mencapai tujuan-tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya.

Pada titik ini, keamanan fisik dan mental menjadi sesuatu yang mutlak. Politik tidak akan dapat berjalan dan bertahan jika individu-individu yang terlibat di dalamnya merasa takut dan cemas akan keselamatan hidup mereka. Politik akan segera runtuh jika tubuh dan jiwa orang-orang di dalamnya terancam oleh tindakan sewenang-wenang dari mereka yang berkuasa. Demikian pula, politik akan hancur jika orang-orang merasa takut dan cemas menghadapi ketidakpastian hidup yang terus-menerus menghantui mereka.

Menurut pendapat saya, rasa aman mencakup empat level dalam kehidupan manusia. Pertama adalah keamanan pribadi. Setiap individu perlu merasa aman dalam berpikir dan memiliki kepercayaan pribadi dalam kehidupannya, meskipun pandangan atau kepercayaan tersebut berbeda dari pandangan umum. Individu tidak perlu merasa takut atau cemas, meskipun pandangannya mungkin tampak aneh atau tidak lazim dibandingkan dengan pandangan mayoritas.

Kedua adalah keamanan keluarga. Keluarga merupakan bagian inti dari kehidupan seseorang. Jika keluarganya terancam, baik dari segi keamanan fisik maupun dari ancaman kemiskinan, maka individu tersebut akan hidup dalam keadaan takut dan gelisah. Seseorang tidak akan bisa menjadi manusia yang seutuhnya, merasa bahagia, atau berkontribusi dalam perkembangan masyarakat jika ia hidup dalam ketakutan dan kegelisahan. Rasa aman terhadap kehidupan keluarga merupakan syarat mutlak untuk tercapainya politik yang berhasil.

Ketiga, keamanan juga mencakup kehidupan berorganisasi. Berdasarkan minat dan panggilan hati mereka, orang sering berkumpul dengan sesama untuk membentuk berbagai komunitas. Minat ini bisa sangat beragam, mulai dari komunitas yang bertukar pikiran dan informasi tentang kehidupan bersama hingga komunitas yang menggeluti hal-hal spesifik seperti hobi mengumpulkan perangko. Rasa aman untuk membentuk dan bergabung dalam berbagai komunitas dan organisasi semacam ini sangat penting untuk menjalankan politik yang berhasil.

Persahabatan adalah bagian penting dari hidup manusia. Beragam orang berjumpa dan menjalin hubungan persahabatan, yang pada gilirannya menciptakan kebahagiaan. Sebuah sistem politik yang berhasil adalah yang mampu memberikan rasa aman bagi setiap individu, sehingga mereka dapat menjalin persahabatan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Politik yang mampu menciptakan kondisi ini adalah politik yang memanusiakan manusia, yang mendukung dan memelihara kemanusiaan dalam segala aspeknya.

Bentuk konkret dari rasa aman melibatkan beberapa aspek penting dalam kehidupan seseorang. Pertama, individu harus memiliki kebebasan untuk mengekspresikan pendapat mereka tanpa takut akan konsekuensi negatif yang mungkin timbul akibat pandangan mereka. Mereka perlu merasa bahwa berbicara secara terbuka tidak akan mengakibatkan kerugian atau bahaya bagi diri mereka sendiri.

Selain itu, setiap orang harus dapat bekerja dan berkarya tanpa rasa takut bahwa kegagalan akan membawa dampak buruk yang tidak bisa diatasi. Mereka harus merasa yakin bahwa jika mereka menghadapi kegagalan, akan ada dukungan dan perlindungan dari komunitas mereka. Intinya, individu harus bisa menjalani kehidupan sehari-hari tanpa diliputi rasa takut, karena mereka tahu bahwa komunitas mereka siap melindungi dan mendukung mereka.

Rasa aman seperti ini merupakan elemen penting dari politik yang berhasil, di mana setiap orang merasa terlindungi dan didukung dalam berbagai aspek kehidupan mereka.Selain itu, individu juga perlu merasa yakin bahwa jika mereka meninggal, keluarga mereka akan tetap dapat hidup dan berkembang. Rasa aman ini mendorong orang untuk bisa fokus berkarya, menghasilkan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Keamanan masyarakat adalah tanda bahwa politik telah berhasil. Sebaliknya, politik yang menciptakan kecemasan dan ketakutan dalam segala dimensi kehidupan manusia, baik fisik maupun psikologis, adalah politik yang menghancurkan dirinya sendiri.

Negara dan pemerintah ada di dunia ini dengan tujuan utama untuk menciptakan rasa aman bagi warganya. Inilah inti dari konsep politik rasa aman. Pemerintah yang justru meneror rakyatnya demi menjaga kelangsungan kekuasaannya sangat bertentangan dengan esensi dari keberadaan pemerintah itu sendiri. Konsep politik rasa aman ini tidak hanya berlaku dalam skala makro seperti negara-bangsa, tetapi juga dalam skala organisasi. Tugas pemimpin organisasi adalah memastikan bahwa setiap orang di dalam organisasi merasa aman, sehingga mereka dapat berkembang secara maksimal, baik secara pribadi maupun dalam kontribusi mereka terhadap organisasi.

Rasa aman merupakan kebutuhan dasar manusia, setara dengan kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Komunitas harus bekerja sama untuk memastikan bahwa kebutuhan ini terpenuhi untuk setiap anggotanya. Inilah alasan utama mengapa masyarakat dan komunitas terbentuk sejak awal. Tidak ada pilihan lain yang lebih baik. Alternatif dari rasa aman adalah perang dan penderitaan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image