Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nisrina Phitaloka Amini

Tren Konsumsi Makanan-Minuman Manis Pada Anak Muda: Bagaimana Dampak dan Cara Mengatasinya?

Gaya Hidup | 2024-06-09 15:09:33
Sumber: instagram.com/frizkilladinandra

Konsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan merupakan salah satu faktor meningkatnya risiko penyakit diabetes. Diabetes adalah penyakit atau suatu kondisi medis ketika kadar gula di dalam tubuh terlalu tinggi. Menurut World Health Organization, tubuh penderita diabetes tidak dapat menggunakan insulin (hormon yang membantu mengatur glukosa darah) secara efektif. Gejala umum diabetes biasanya ditandai dengan tubuh yang mudah kelelahan, rasa lapar dan haus secara berlebihan, sering buang air kecil, dan lainnya.

Umumnya diabetes terjadi karena berbagai faktor, seperti faktor genetik, autoimun, diet yang tidak sehat, dan banyak faktor lain. Risiko diabetes bisa meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Namun, belakang ini kita menemukan beberapa kasus diabetes yang muncul pada anak muda yang disebabkan bukan karena faktor genetik. Hal ini tentu memicu pertanyaan di benak banyak orang, bagaimana ini bisa terjadi? Apakah gaya hidup anak muda di zaman sekarang memicu risiko penyakit diabetes?

Jika kita memperhatikan tren yang terjadi selama beberapa tahun terakhir, fenomena makanan dan minuman manis di Indonesia tampaknya sering terjadi. Hampir setiap bulannya warganet dihebohkan dengan munculnya tren makanan atau minuman baru, terutama makanan dan minuman yang kaya gula. Viralnya produk-produk tersebut memicu FOMO atau Fear Of Missing Out pada masyarakat, membuat mereka seringkali “ikut-ikutan” dalam mencoba makanan atau minuman yang sedang viral tanpa memperdulikan kandungan dan gizi pada makanan tersebut. Hal ini juga dipicu oleh promosi dan iklan produk manis di media sosial dan TV, juga promosi dari mulut ke mulut. Tren makanan dan minuman manis ini juga dimanfaatkan oleh produsen atau UMKM. Sekarang ada banyak UMKM yang menjual produk tinggi gula. Fenomena ini sangat mengkhawatirkan sebab jika dibiarkan akan ada banyak masyarakat, terutama anak muda yang terkena diabetes. Hal ini bisa meningkatkan angka morbiditas dan mengurangi kualitas hidup.

Menurut saya, masyarakat perlu menyadari bahwa tidak semua hal viral bisa berdampak positif. Kita perlu membatasi waktu penggunaan media sosial dan menyaring tren viral untuk mengurangi FOMO terhadap tren makanan dan minuman manis yang ada. Masyarakat perlu menyadari pentingnya gaya hidup sehat dan harus lebih sering mengonsumsi makanan bergizi. Pemerintah juga perlu memperhatikan hal ini karena bisa berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup generasi penerus. Edukasi sosial dan edukasi gaya hidup sehat perlu dilakukan secara maksimal, terutama pada anak muda, baik melalui platform online maupun penyuluhan kepada masyarakat secara tatap muka.

Tren makanan dan minuman manis bisa berdampak negatif terhadap gaya hidup masyarakat, terutama dalam meningkatkan risiko penyakit diabetes. Kita dapat mengatasinya dengan menyaring informasi viral di media sosial, meningkatkan edukasi kesehatan dan gaya hidup sehat, serta mengonsumsi makanan bergizi dibanding makanan atau minuman yang terlalu banyak mengandung gula. Untuk itu, yuk kita membenahi diri agar tidak mudah merasa FOMO dengan tren makanan-minuman manis yang ada!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image