Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Politik Lingkungan: Menjaga Bumi atau Mengejar Kepentingan Ekonomi

Politik | 2024-06-08 23:06:43

Bumi saat ini sedang menghadapi tantangan besar yang mengundang perdebatan sengit di dunia politik. Tantangan itu adalah bagaimana kita bisa menjaga lingkungan alam sekitar kita dengan perkembangan ekonomi yang semakin pesat untuk memajukan negara ini. Tampaknya kedua hal ini seringkali berada dalam konflik yang masih belum terselesaikan. Di satu sisi, kita ingin melindungi bumi dari kerusakan lingkungan yang semakin nyata seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi. Namun, di sisi lain ekonomi dan perkembangannya juga sangat penting dalam menjaga kesejahteraan kita. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah, sektor swasta, dan bagaimana kebijakan lingkungan memengaruhi kita semua. Hal ini tidak hanya tentang menyelamatkan hutan atau mengurangi polusi, tetapi juga tentang pekerjaan, bisnis, dan kehidupan kita sehari-hari.

Bumi sebagai rumah bersama adalah tempat dimana kehidupan kita berkembang, beragam, dan terus berlanjut. Namun, pada abad ke-21 ini, menghadapi sebuah paradoks besar dalam politik lingkungan. Di satu sisi, kita memiliki kewajiban moral dan etika untuk menjaga bumi dari kerusakan lingkungan yang semakin jelas, seperti perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan tingkat polusi yang semakin meningkat. Di sisi lain, kita juga dihadapkan pada tekanan kuat untuk mengembangkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan kesejahteraan masyarakat. Ketika kita berbicara tentang politik lingkungan sama saja dengan berbicara bagaimana kita sebagai masyarakat dan negara mengatasi ketegangan yang muncul antara upaya untuk menjaga bumi dan dorongan untuk mengejar kepentingan ekonomi. Apakah mungkin untuk mencapai keseimbangan antara kedua hal ini? Bagaimana kita dapat menjaga bumi ini bersamaan dengan memastikan kemakmuran ekonomi dan kesejahteraan sosial? Sehingga untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan untuk membedah satu demi satu isu permasalahan terkait politik lingkungan.

Salah satu isu lingkungan yang paling mendesak dan mengkhawatirkan saat ini adalah perubahan iklim. Fakta bahwa aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, telah menyebabkan peningkatan suhu global tidak lagi menjadi sumber kontroversi. Hal ini mengancam ekosistem, memicu bencana alam, dan memiliki dampak langsung pada kesejahteraan manusia. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan bahwa tingkat karbon dioksida di atmosfer pada tahun 2021 mencapai 414.0 bagian per juta, lebih dari 50% di atas level pra-industri. Data ini menunjukkan bahwa kita harus segera mengurangi emisi karbon untuk mencegah peningkatan suhu yang tidak terkendali. Upaya global untuk mengurangi emisi seperti Perjanjian Paris yang telah menjadi titik fokus dalam permasalahan mengenai politik lingkungan.

Tak hanya itu, kehilangan keanekaragaman hayati adalah masalah lain yang mendalam dalam politik lingkungan. Dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan kepunahan banyak spesies, hilangnya habitat alami, dan degradasi ekosistem. Kehilangan ini tidak hanya memengaruhi ekosistem alam, tetapi juga keberlangsungan hidup manusia karena kita sangat bergantung pada keanekaragaman hayati untuk pangan, obat-obatan, dan dukungan ekosistem lainnya. Organisasi Lingkungan Dunia (IUCN) mencatat bahwa lebih dari 35.500 spesies saat ini terancam punah dan angka ini terus meningkat. Berdasarkan data ini membuat banyaknya hewan yang sudah terancam punah akibat keadaan lingkungan menjadi memprihatinkan karena dampaknya yang sangat terasa bagi kehidupan makhluk hidup di bumi.

Kehilangan keanekaragaman hayati juga dipengaruhi oleh faktor polusi. Polusi, terutama polusi udara dan air, adalah masalah lain yang terkait erat dengan politik lingkungan. Polusi udara dari emisi kendaraan bermotor dan industri dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Di sisi lain, polusi air dari limbah industri dan domestik dapat merusak ekosistem air tawar dan memengaruhi pasokan air minum yang aman. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasi bahwa 9 dari 10 orang di seluruh dunia saat ini menghirup udara yang mengandung polutan tingkat tinggi, dan polusi udara adalah penyebab kematian prematur bagi jutaan orang setiap tahunnya. Permasalahan-permasalahan ini menjadi tantangan yang harus diatasi dari berbagai pihak berkepentingan seperti swasta dan juga pemerintah untuk menjawab dan mencari solusi agar dapat terselesaikan karena dampaknya sangat mempengaruhi kepentingan masyarakat. Pertumbuhaan ekonomi yang terus menerus menanjak naik justru membuat negara-negara di seluruh dunia berusaha untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memastikan kesejahteraan masyarakatnya. Ekonomi yang kuat adalah fondasi bagi pembangunan sosial, pendidikan, dan pelayanan kesehatan yang baik. Banyak negara bergantung pada sektor-sektor seperti energi fosil, pertambangan, dan industri berat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil. Oleh karena itu, pertanyaannya adalah bagaimana kita dapat menjalankan ekonomi yang makmur sambil juga memenuhi tantangan lingkungan.

Dalam politik lingkungan, kita dihadapkan pada tantangan yang memerlukan solusi bijak dan seimbang. Di satu sisi, kita harus berkomitmen untuk menjaga bumi dari kerusakan lingkungan yang semakin jelas, seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi. Di sisi lain, kita juga harus memperhatikan kepentingan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan kesejahteraan masyarakat. Politik lingkungan harus mencari cara untuk memadukan kedua hal ini, dengan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat bekerja sama. Dengan sektor swasta memainkan peran besar dalam menciptakan inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan memfasilitasi perdagangan internasional bersama dengan pemerintah yang harus membuat kebijakan baru yang berorientasi ke masyarakat agar mereka dapat mendapatkan kesejahteraan seiring berkembangnya tingkat perekonomian, dan terakhir perlu adanya peran masyarakat pula untuk beradaptasi dan mengimplementasikan apa yang sudah dirancang. Keseimbangan inilah yang akan memungkinkan kita menjaga bumi ini tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image