Pengobatan Angina Pectoris dengan Kombinasi Nitrogliserin dan Ekstrak Kulit Manggis
Eduaksi | 2024-06-05 23:50:18Pernahkah Anda merasakan nyeri dada yang menekan atau berat, seolah ada beban di dada Anda? Atau mungkin rasa nyeri tersebut menjalar ke leher, lengan, atau bahu Anda?
Gejala-gejala ini perlu diwaspadai karena mungkin saja merujuk pada angina pectoris, salah satu penyakit jantung koroner yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Melalui artikel ini, Anda dapat mengetahui lebih dalam mengenai angina pectoris serta inovasi pengobatannya.
Angina pectoris, atau yang dikenal sebagai angin duduk, adalah nyeri dada akibat terganggunya aliran darah yang membawa oksigen ke jantung. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan oksidatif dari radikal bebas yang mengakibatkan pembentukan plak dan penyumbatan pembuluh darah atau arteri sehingga oksigen dalam darah tidak terdistribusi dengan baik ke seluruh tubuh dan pasokan oksigen ke dalam jantung menurun. Rasa nyeri yang timbul biasanya terlokalisasi di dada, tetapi seringkali dapat menjalar atau menyebar ke bagian lain tubuh, seperti bahu, lengan, punggung, atau leher.
Hal ini terjadi karena konsep yang disebut "referred pain" atau nyeri yang tercermin. Ketika sinyal nyeri dari jantung mencapai otak, otak mungkin salah menginterpretasikan sumber nyeri tersebut, dan merespons dengan merasakan nyeri di area yang jauh dari sumber sebenarnya. Ini mungkin karena saraf yang mengirimkan sinyal rasa sakit dari jantung juga terhubung dengan area lain di tubuh sehingga ketika terjadi gangguan pada jantung, nyeri yang dirasakan dapat menjalar ke area-area tersebut.
Nitrogliserin merupakan senyawa obat yang sudah lama digunakan untuk meredahkan nyeri dada akibat angina pectoris. Oksida nitrat (NO), pada nitrogliserin berperan dalam relaksasi otot polos di dinding arteri coroner, sehingga menyebabkan pelebaran arteri (Divakaran, Loscalzo, 2017). Hal ini meningkatkan aliran darah ke jantung dan memperbaiki pasokan oksigen ke dalam jantung akibat penyempitan arteri coroner. Nitrogliserin juga dapat merelaksasi pembuluh darah, yang dapat mengurangi kembali aliran darah ke jantung (preload), sehingga mengurangi beban kerja jantung dan mengurangi tekanan darah.
Seperti yang sudah dijelaskan diawal, tersumbatnya pembuluh darah disebabkan oleh radikal bebas yang tidak stabil karena kekurangan pasangan elektron. Radikal ini cenderung bereaksi dengan zat lain, menimbulkan stres oksidatif yang merusak pembuluh darah.
Antioksidan dalam tubuh dapat membantu menangkal radikal bebas bila jumlahnya tidak berlebihan. Namun bila antioksidan dalam tubuh tidak mencukupi, tubuh memerlukan asupan antioksidan dari luar. Kulit manggis mengandung senyawa ‘xanthone’, yang merupakan bahan aktif bersifat anti-kanker dan anti-oksidan yang sangat tinggi, bahkan beberapa kali lipat melebihi kekuatan vitamin C dan E (Yuliasih, 2022).
Kandungan antioksidan ini dapat melindungi pembuluh darah arteri dari kerusakan oksidatif dan mencegah pembentukan plak pada arteri. Bila dikombinasikan, ekstrak kulit manggis dapat memberikan efek mendinginkan sehingga efek samping dari penggunaan nitrogliserin seperti kemerahan pada kulit dapat dikurangi.
Menurut Naerza T, 2022 senyawa nitrogliserin dengan xanthone yang termasuk kedalam senyawa golongan polifenol dapat dikombinasikan karena interaksi antara kedua senyawa ini tidak menimbulkan reaksi berbahaya.
Saat ini, Bentuk sediaan nitrogliserin yang tersedia di Indonesia adalah dalam bentuk tablet lepas lambat, tablet sublingual, dan cairan suntik. Pada kasus ini, sistem patch transdermal dapat menjadi terobosan baru untuk memberikan dosis obat yang tepat karena zat aktif yang terkandung dalam obat dapat terhindar dari biotransformasi atau modifikasi senyawa obat akibat bereaksi dengan variabel saluran pencernaan seperti pH, waktu transit motilitas, makanan, dan aktivitas enzim yang disebut dengan efek lintas pertama (first-pass effect). Efek ini menyebabkan fenomena penurunan bioavailabilitas atau penurunan konsentrasi zat aktif yang terkandung dalam obat ketika mencapai tempat kerjanya.
Dalam sebuah survei terhadap perawat, kemudahan penggunaan patch transdermal merupakan alasan umum mengapa mereka lebih memilih patch transdermal, seperti koyo dibandingkan obat kapsul (Farlow, Sumogy, 2011).
Transdermal Patch adalah cara penghantaran obat secara topikal dalam bentuk patch atau semisolid dengan perekat yang mengandung senyawa obat untuk melepaskan zat aktif dalam dosis spesifik melewati lapisan stratum corneum dalam kulit dengan berdifusi melalui lapisan lipid kulit menuju aliran darah.
Penggunaan patch transdermal nyaman bagi pasien, karena dapat digunakan untuk memberikan obat dalam jangka waktu yang lebih lama, sedangkan obat oral mungkin perlu diminum beberapa kali sehari untuk mempertahankan tingkat obat yang memadai. Patch transdermal juga dapat menjadi alternative penggunaan obat secara sublingual. Kini, system patch transdermal modern tipe matriks sering digunakan karena patch ini berukuran kecil dan tipis sehingga melekat lebih baik pada kulit. Sistem matriks terdiri dari 4 komponen utama: lapisan pendukung berwarna; matriks akrilik yang mengandung obat, antioksidan, dan campuran polimer akrilik; lapisan perekat matriks silikon; dan lapisan pelepas yang tahan terhadap kelembapan dan obat-obatan dalam sediaan.
Reaksi kulit pada tempat aplikasi obat transdermal, seperti iritasi berupa kemerahan, masih dapat terjadi. Risiko reaksi kulit ini meningkat seiring dengan ukuran patch dan durasi kontak dengan kulit. Oleh karena itu, formulasi kombinasi xanthone dapat membantu meredakan iritasi yang dialami pengguna setelah patch dilepas. Tindakan pencegahan dan paliatif diperlukan untuk membatasi reaksi di lokasi aplikasi; tambalan harus diterapkan pada kulit yang bersih, kering, tidak rusak, dan rotasi teratur pada tempat aplikasi diperlukan untuk mencegah dermatitis kontak iritan kumulatif. Pengobatan tradisional menggunakan nitrogliserin, yang bekerja dengan melebarkan arteri dan meningkatkan aliran darah ke jantung. Kombinasi dengan ekstrak kulit manggis, yang kaya akan antioksidan, dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan mengurangi efek samping seperti kemerahan pada kulit.
Inovasi terbaru dalam pengobatan angina pectoris adalah penggunaan patch transdermal, yang memungkinkan penghantaran obat secara efisien dan menghindari efek lintas pertama yang mengurangi efektivitas obat. Patch ini menawarkan kenyamanan penggunaan dan dosis yang konsisten, meskipun masih ada risiko iritasi kulit yang dapat diatasi dengan formulasi kombinasi yang mengandung xanthone dari kulit manggis.
Dengan demikian, penggunaan patch transdermal yang dikombinasikan dengan antioksidan dari kulit manggis merupakan terobosan dalam pengobatan angina pectoris yang menjanjikan hasil lebih baik dengan efek samping minimal.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.