Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nasywa Falihah

Mengenal Scurvy, Penyakit Langka yang Wajib di Waspadai

Info Sehat | 2024-06-03 04:19:23

Tahukah kamu penyakit Scurvy? Scurvy atau Skorbut adalah gangguan akibat kekurangan Vitamin C yang serius di dalam tubuh. Scurvy merupakan penyakit langka yang tidak menular. Scurvy akan menyerang jika selama 3 bulan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan memiliki pola diet buruk.

Scurvy juga termasuk penyakit akibat malnutrisi yang dapat dialami oleh semua kalangan. Pembengkakan dan pendarahan gusi yang kemudian lama-kelamaan menjadi ungu dan kenyal serta pendarahan di bawah lapisan kulit dan area putih pada mata merupakan ciri-ciri pengidap Scurvy.

Orang dewasa, anak-anak, bahkan bayi dapat terkena Scurvy. Penyakit ini lebih mudah menyerang dalam kondisi hamil, menyusui, demam tinggi, hipertiroidisme, diare kronis, dan kondisi lainnya yang membutuhkan lebih banyak vitamin C.

Scurvy merupakan salah satu penyakit tertua. Menurut jurnal yang dibuat oleh World Health Organization (WHO), bukti keberadaannya terdapat di dalam the Old Testament, the Ebero Papyrus, dan tulisan yang dibuat oleh Pliny (Marks, 1975). Catatan singkat pertama tentang penyakit Scurvy yang ditulis pada abad ke-13, muncul dalam sejarah Perang Salib karya Jacques de Vitry, yang mencakup perjalanan ke negara-negara kering di Eropa Timur dan Asia Selatan. pada tahun 1550 SM oleh orang Mesir kuno. Namun, kejadian yang sangat terkenal adalah pada saat abad ke-18 para pelaut berada di laut dalam waktu yang lama sehingga membuat pelaut kekurangan buah-buahan segar dan sayuran untuk dimakan selama perjalanan. Akibatnya, pelaut mengidap penyakit scurvy karena kekurangan asupan vitamin C. Penelitian dari Journal of Adolescent Health mengungkapkan kasus penyakit scurvy pertama yang dialami perempuan dengan anoreksia nervosa, yaitu obsesi untuk memiliki tubuh kurus dengan berat badan jauh di bawah normal.

Gejala awal

Gejala permulaan yang muncul saat mengidap Scurvy adalah :

  1. nyeri sendi
  2. Kelelahan
  3. mudah tersinggung
  4. kehilangan nafsu makan.

Gejala lanjutan

Jika seseorang dengan gejala tersebiut tidak segera diobati akan semakin parah hingga menimbulkan gejala lanjutan, antara lain:

  1. Anemia
  2. gusi bengkak dan berdarah
  3. gigi kendur hingga lepas
  4. pendarahan kulit
  5. kulit memar, kasar, dan bersisik
  6. rambut kering dan rapuh.

Bayi dan anak-anak juga dapat mengidap penyakit scurvy. Gejala scurvy yang timbul pada bayi dan anak-anak adalah nafsu makan hilang, sulit menambah berat badan, pemarah, dan anemia. Dapat dilihat bahwa kekurangan vitamin C atau asam askorbat dapat menimbulkan gejala-gejala yang berbahaya.

Upaya pencegahan scurvy dan cara mengatasi scurvy bagi pengidap

Berikut ini beberapa cara yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari:

  1. Memperhatikan pola makan dan konsumsi makanan bergizi yang mengandung satu maupun 2 kali lipat vitamin C.
  2. Tambahkan buah dan sayur di setiap menu makanan sehari-hari karena mengandung banyak vitamin yang berguna bagi tubuh. Contoh Buah yang memiliki banyak vitamin C yaitu jeruk, tomat, strawberry, manga, nanas, dan papaya. Sedangkan sayur dengan vitamin C adalah kentang, brokoli, paprika, kembang kol, dan kale.
  3. Untuk pengidap penyakit Scurvy segera konsumsi suplemen vitamin C agar lebih banyak mendapatkan vitamin bukan hanya dari makanan. Untuk anak-anak dapat mengonsumsi suplemen hingga 300 mg setiap hari dan untuk dewasa 500 mg dan 1000 mg.

Dapat dilihat bahwa kekurangan Vitamin C atau Asam Askorbat dapat menimbulkan gejala-gejala yang berbahaya. Kita harus lebih memperhatikan kesehatan tubuh karena kesehatan tubuh adalah investasi kita di masa depan. Jika kita tidak memulai hidup sehat, kita juga yang akan mendapat dampaknya di kemudian hari. Oleh karena itu, Penuhi kebutuhan nutrisi tubuhmu agar dapat beraktivitas dengan baik. Jangan sepelekan kesehatan, konsumsi makanan yang bergizi.

Referensi :

Mawartika, Y. E. B., Etriyanti, E., Amalia, V., & Alfiarini, A. (2023). Implementasi case based reasoning untuk mendeteksi gejala penyakit gizi buruk pada balita. Jurnal Pusat Akses Kajian Database, Analisa Teknologi, Dan Arsitektur Komputer, 3(1), 1–6. https://doi.org/10.55382/jurnalpustakadata.v3i1.526

Nutrition and Food Safety (NFS). (1999, February 23). Scurvy and its prevention and control in major emergencies. https://www.who.int/publications/i/item/WHO-NHD-99.11

Professional, C. C. M. (n.d.-b). Scurvy. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24318-scurvy

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image