Gen Z dan Gizi
Eduaksi | 2024-05-30 12:12:23Kalian tahu gak sih? Kalo saat ini, generasi muda khususnya mereka yang termasuk dalam Generasi Z (lahir antara tahun 1997 dan 2012) sedang menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Ada banyak penyebab dalam permasalahan ini, seperti pengaruh media sosial, kurangnya edukasi tentang gizi, dan gaya hidup yang sibuk. Meskipun mereka memiliki akses luas untuk mencari berbagai informasi melalui internet, pemahaman tentang pentingnya gizi yang seimbang dan menjaga pola makan yang sehat sering kali terabaikan. Nah... artikel ini akan membahas faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya kesadaran gizi di kalangan Gen Z, dampaknya, serta solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian mereka terhadap pentingnya gizi yang baik.
Gizi seimbang adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Pola makan yang baik harus mencakup berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi secara optimal. Gizi seimbang berarti mengonsumsi berbagai makanan dalam jumlah yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan energi dan nutrisi. Ini mencakup makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) serta mikronutrien (vitamin dan mineral), yang semuanya diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan tubuh.
Faktor pertama yang menyebabkan Gen Z tidak peduli akan gizi yang seimbang yaitu pengaruh media sosial, media sosial sangat berperan besar dalam kehidupan Gen Z. Tren diet yang tidak sehat, promosi makanan cepat saji, dan informasi yang sering kali menyesatkan dari influencer dapat mempengaruhi pilihan makanan mereka. Faktor kedua yaitu ketersediaan makanan cepat saji, makanan cepat saji yang mudah diakses dan terjangkau sering menjadi pilihan utama bagi banyak anggota Gen Z. Pola makan ini cenderung tinggi kalori dan rendah nutrisi, yang dapat mengakibatkan kebiasaan makan yang tidak sehat.
Faktor ketiga yaitu gaya hidup yang sibuk, jadwal yang padat dengan kegiatan akademis, pekerjaan, dan aktivitas sosial membuat Gen Z sering kali memilih makanan cepat saji yang praktis daripada makanan yang sehat dan bergizi. Faktor keempat yaitu kurangnya edukasi tentang gizi kepada Gen Z, kurangnya pemahaman tentang nutrisi dan cara membuat pilihan makanan yang sehat membuat Gen Z cenderung mengabaikan aspek gizi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Faktor terakhir yaitu pengaruh teman sebaya, pilihan makanan sering kali dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Jika teman-teman mereka tidak peduli dengan gizi, maka Gen Z cenderung mengikuti kebiasaan yang sama.
Kurangnya kepedulian terhadap gizi dapat menyebabkan beberapa dampak negatif bagi tubuh. Dampak yang pertama yaitu masalah kesehatan yang panjang, pola makan yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan defisiensi nutrisi. Dampak kedua yaitu defisiensi nutrisi, kekurangan vitamin dan mineral penting seperti zat besi, kalsium, vitamin D, dan vitamin B12 dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan seperti anemia, osteoporosis, gangguan saraf, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Dampak ketiga yaitu masalah pencernaan, diet yang rendah serat dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, divertikulitis, dan gangguan pencernaan lainnya. Dampak keempat yaitu penurunan kinerja akademis dan fisik, nutrisi yang buruk dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan energi fisik, yang pada akhirnya dapat menurunkan kinerja akademis dan aktivitas sehari-hari. Dampak yang terakhir yaitu masalah kesehatan mental, kekurangan nutrisi tertentu dapat berdampak pada kesehatan mental, menyebabkan gangguan seperti depresi dan kecemasan.
Oleh karena itu untuk meningkatkan kepedulian Gen Z terhadap gizi, dibutuhkan pendekatan yang efektif dan relevan dengan gaya hidup mereka. Beberapa solusi yang dapat menumbuhkan kesadaran Gen Z yaitu adanya promosi kesehatan di media sosial, program kesehatan masyarakat, promosi makanan sehat di tempat umum, pelatihan dan workshop. Dari beberapa solusi tersebut, yang paling mudah untuk dilakukan adalah dengan memanfaatkan platform sosial media yang sering digunakan oleh Gen Z untuk menyebarkan informasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat.
Maka dari itu, dengan meningkatkan edukasi, menyediakan akses yang lebih baik ke makanan sehat, dan memanfaatkan media sosial secara positif, kita dapat membantu Gen Z memahami dan mengaplikasikan pentingnya pola makan yang seimbang dalam kehidupan mereka. Membangun kebiasaan makan yang sehat sejak dini akan berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan mereka di masa depan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.