Catcalling dan Cara Menanganinya
Eduaksi | 2024-05-27 15:26:12Catcalling adalah tindakan pelecehan seksual secara verbal dengan tujuan mengganggu atau bersenang-senang saja. Bentuk dari catcalling bisa berupa siulan, atau suara ssttt sssttt, bermain mata, komentar seksual, komentar tubuh, menghadang, bahkan sampai memegang. Pada tahun 2014 Hollaback! dan Cornell University telah mengadakan survei penelitian tentang pelecehan yang terjadi di jalan. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas wanita mengalami pelecehan untuk kali pertama di jalan. Dilaporkan lebih dari 50% wanita di 22 negara pernah di pegang atau disentuh.
Catcalling adalah perbuatan yang buruk yang tentunya akan menimbulkan dampak negatif bagi para korbannya. Berikut adalah beberapa dampak negatif catcalling, 1. RisiKorban akan merasa risi bila dipanggil atau disiul-siul kan oleh orang yang tidak dikenal, apalagi jika sampai disentuh bagian tubuh nya. 2. Merasa Tidak DihargaiSebagai manusia kita semua mempunyai hak untuk hidup dengan damai dan merasa dihormati oleh manusia lain, dengan adanya fenomena ini banyak manusia yang dirugikan dan merasa tidak mendapat hak nya sebagai warga negara Indonesia. 3. Merasa Tidak AmanAkibat dari catcalling itu sendiri bisa berdampak kepada rasa aman seseorang.
Orang akan sulit merasa aman dan nyaman dimanapun mereka berada karena banyaknya gangguan catcalling yang saat ini seperti sudah di lumrah kan. Hukuman bagi pelaku catcalling (pelecehan) dapat dikenakan hukuman pidana seperti apa yang tercantum dalam UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindakan Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
Beberapa cara untuk menangani saat menghadapi Catcalling:1. Berusaha Tetap TenangOrang yang melakukan Catcalling biasanya hanya untuk mengganggu kenyamanan seseorang, jangan biarkan dia puas dengan menanggapi perilaku nya. 2. Memberi PeringatanJika memang sudah melewati batas disarankan untuk memberi peringatan tetapi tidak dengan cara yang berlebihan3. Membawa Alat Jaga DiriDengan membawa alat yang dapat membantu kita menjaga diri dapat lebih meningkatkan kepercayaan diri saat berhadapan dengan pelaku Catcalling. Alat jaga diri yang memungkinkan dibawa seperti semprotan lada. 4. Laporkan Kepada Otoritas SetempatJika perilaku Catcalling sudah kelewatan, cepat-cepat laporkan perbuatan tidak benar tersebut kepada otoritas yang berada di sekitar tersebut, mereka akan membantu kamu menangkap dan menyeselaikan masalah tersebut. Selalu jaga diri dimanapun berada, jangan lengah terhadap orang lain. Semoga informasi singkat ini bermanfaat!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.