Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Damai Indana

Kasus Burning Sun sebagai Salah Satu Bukti Ketidaksetaraan Gender

Rubrik | Saturday, 25 May 2024, 07:51 WIB

Baru-baru ini masyarakat digemparkan dengan rilisnya video dokumenter perihal kasus kontroversial ‘Burning Sun’ yang menyeret sejumlah artis terkenal dari Korea Selatan. Sejumlah nama seperti penyanyi Jung Joon-Young dan Seungri (anggota boygroup BIGBANG) muncul sebagai dalang utama di balik skandal tidak berperi kemanusiaan tersebut. Burning Sun sendiri merupakan nama suatu klub malam yang beroperasi di Gangnam dalam kurun waktu mulai dari 23 Februari 2018 hingga 29 Februari 2019. Berbagai macam tindakan kriminal seperti prostitusi, transaksi obat-obatan terlarang, hingga korupsi yang melibatkan aparat negara menjadikannya satu dari sekian kasus yang menyita perhatian karena kekejamannya.

Sebuah media asal Inggris, BBC World Service menyoroti kembali kasus yang belum terusut hingga tuntas ini dalam video yang berjudul “Burning Sun: Exposing the secret K-pop chat groups” pada kanal YouTube resmi mereka. Video yang berdurasi kurang dari satu jam tersebut berhasil memaparkan apa yang terjadi di balik nama ‘Burning Sun’ secara jelas. BBC memberikan bukti berupa foto, hingga cuplikan asli dari video tidak senonoh yang berasal dari grup obrolan pada ponsel salah satu artis yang terlibat.

Sumber: Youtube BBC World Service

Kini, muncul berbagai pertanyaan atas ketidak laziman yang menyelubungi diskriminasi keji atas perempuan pada kasus ini. Memerhatikan waktu terjadinya, kasus ‘Burning Sun’ menjadi bukti bahwa majunya suatu peradaban bukan jaminan atas keamanan hak perempuan. Popularitas dan terpelajarnya para pelaku yang terlibat tidak menghalangi mereka atas tindak perlecehan hingga pemerkosaan yang memakan puluhan korban, terutama perempuan. Bahkan, atas koneksi yang mereka miliki, mereka menciptakan ‘Burning Sun’ sebagai wadah untuk memanipulasi korban sehingga terperangkap dan ‘menyerahkan’ mereka kepada pelanggan VIP sebagai bentuk layanan khusus. Tentunya hal ini sangatlah menyayat hati dan memprihatinkan.

Sumber: Youtube BBC World Service

Perempuan sudah sejak lama dipandang sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki kodrat untuk menjadi ibu rumah tangga. Termasuk di dalamnya mengandung, dan melakukan pekerjaan rumah. Padahal, menurut studi humaniora atau kebudayaan, kodrat adalah bagian dari suatu pandangan yang dibentuk oleh masyarakat dari kebiasaan yang diamati dan dilakukan. Jelas sudah bahwa pandangan perempuan memiliki kodrat untuk menjadi ibu rumah tangga bukan suatu hal yang bersifat ada sejak lahir sehingga tidak absolut untuk dilakukan. Namun sayangnya, tidak banyak manusia terutama laki-laki yang mampu memahami hal ini, sehingga memandang perempuan sebagai objek pemuas nafsu semata.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image