Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nur Rizkita Antika Putri

Selamat Tinggal, Plastik Sekali Pakai!

Gaya Hidup | 2024-05-24 20:25:52
Penggunaan Beeswax Wraps untuk Menyimpan Makanan (Sumber: Green Whale, 2021)

Tidak bisa dipungkiri penggunaan plastik sekali pakai sudah seperti kebutuhan wajib setiap hari manusia. Mulai dari bungkus makanan hingga minuman, bahan dasar yang digunakan tidak lain adalah plastik. Dengan berbagai alasan, seperti kedap air, ekonomis, praktis, dan sebagainya menyebabkan penggunaan plastik sekali pakai sulit tergantikan. Penggunaan harian yang terus berkelanjutan tentunya akan membawa dampak buruk. Sebagai contoh, kepraktisannya yang sekali pakai itu justru membuat tumpukan sampah plastik per harinya kian membludak.

Dengan jumlah manusia di bumi yang triliunan, jumlah sampah plastik di bumi menempati posisi tinggi. Waktu urai yang lama, menjadi salah satu penyebab tingginya jumlah sampah plastik di bumi. Penumpukan jumlah sampah plastik yang tinggi tentunya akan membawa efek samping pada lingkungan sekitarnya. Salah satu contoh kasusnya, yakni pencemaran di pesisir pantai. Berdasarkan laporan tahunan dari Ocean Conservacy, di temukan sekitar 1,34 Juta sampah bungkus makanan yang menempati tingkat atas jenis pencemar pesisir pantai global pada 2021.

Jumlah temuan sampah yang tinggi tentunya membuktikan bahwa sampah bungkus makanan telah menjadi masalah utama lingkungan. Hal ini dikarenakan kebanyakan bungkus makanan terbuat dari bahan yang sulit terurai, sehingga sampah dari bungkus makanan tidak dapat berkurang keberadaannya dalam jangka waktu dekat. Sulit berkurang dan terus bertambah dari hari ke hari membuat masalah ini kian mengkhawatirkan.

Namun,.. kita tidak perlu khawatir lagi!

Telah ditemukan solusi hijau dari bungkus makanan sekali pakai yang mencemari lingkungan ini. Dengan bahan yang ramah lingkungan, beeswax wrap diciptakan untuk menggantikan bungkus plastik sekali pakai. Seperti namanya, Bee yang berarti lebah dalam Bahasa Inggris dan Wax yang berarti lilin, bungkus ini dibuat dengan lilin lebah.

Penggunaan lilin lebah pada bungkus ini adalah sebagai bahan pelapis yang nantinya akan menggantikan fungsi kedap air dan udara dari plastik. Proses pembuatan dari beeswax ini sendiri cukup mudah, hanya memerlukan lilin lebah, minyak kelapa, dan kain perca. Pertama, lilin lebah dilelehkan dan kemudian dicampur dengan minyak kelapa agar hasil akhir tidak terlalu kaku. Lilin lebah yang telah dilelehkan akan dituang di atas kain perca, kemudian diratakan untuk membuat sebuah lapisan tipis di permukaan kain. Setelah lilin telah tersebar merata, kain yang telah terlapisi lilin dijemur hingga lapisan mengering.

Taraaaa~ beeswax wrap sudah siap digunakan

Tata cara penyiapan dan penggunaan beeswax wrap sendiri cukup unik. Kita hanya perlu meremas beeswax wrap yang kaku hingga kain dari beeswax wrap jadi cukup elastis untuk dibentuk sesuai keinginan. Peremasan ini dilakukan dengan tujuan untuk menyalurkan panas tubuh kita ke beeswax. Selanjutnya beeswax wrap yang kusut setelah peremasan direntangkan untuk menghilangkan kusutnya, kemudian beeswax wrap sudah siap digunakan.

Contoh penggunaannya, anda bisa menjadikan beeswax wrap sebagai penutup toples kaca makanan yang terbuka dengan membungkus beeswax wrap pada leher toples dengan posisi beeswax wrap menutupi lubang toples. Selain itu, ada juga dapat menjadikan beeswax wrap sebagai wadah makanan dengan cara melipat beeswax wrap menjadi mangkuk kecil atau sekedar bungkus seperti paper bag. Namun, perlu diperhatikan untuk tidak menyimpan makanan panas pada beeswax wrap, hal ini dikarenakan panas berlebih akan merusak lapisan beeswax dan menghilangkan fungsi anti air dan elastisitas dari beeswax wrap. Jadi, diperlukan perawatan khusus untuk menjaga agar lapisan tetap merata.

Beeswax disarankan untuk dibersihkan secara hati hati. Pencucian beeswax dilakukan dengan menyeka lapisan beeswax dengan lap basah yang diberi sabun, kemudian bilas seperti biasa dan keringkan. Setelah kering, beeswax wrap dapat kembali digunakan. Untuk penyimpanan, beeswax wrap dapat dilipat menjadi kecil agar lebih hemat tempat.

Karena dapat digunakan kembali, beeswax wrap menjadi solusi alternatif yang tepat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Dengan penggunaan beeswax wrap sebagai pengganti fungsi plastik sekali pakai dalam kegiatan sehari-hari, limbah plastik rumah tangga sehari-hari dapat berkurang. Hal ini tentu akan mengurangi jumlah limbah nasional. Maka dari itu,

Yuk! gunakan beeswax wrap untuk kurangi sampah plastik sekali pakai

Ditulis oleh Nur Rizkita Antika Putri, Mahasiswa Teknik Lingkungan, FST, Universitas Airlangga.

Daftar Pustaka

Ocean Conservancy. (2022). Connect + Collect. (Online) https://oceanconservancy.org/wp-content/uploads/2022/09/Annual-Report_FINALWebVersion.pdf. Diakses: 02 Mei 2024.

Green Whales. (2021) The Use of Beeswax Wraps and 10 Benefits. (Online) https://greenwhale.eu/en/the-use-of-beeswax-wraps-and-10-benefits/. Diakses: 16 Mei 2024.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image